Ringkasan Cerita Rakyat Timun Mas dan Pesan Moralnya, Dongeng Singkat untuk Pengantar Tidur

24 Oktober 2022, 07:31 WIB
Ringkasan legenda Timun Mas, cerita rakyat dari Jawa Tengah dan hikmahnya /Pixabay/Mysticsartdesign/



MALANG TERKINI - Apa pesan moral yang bisa diambil dari cerita rakyat Timun mas dan berasal dari manakah kisahnya? Dapatkan jawabannya melalui ringkasan berikut ini.

Timun Mas adalah cerita rakyat populer asal Jawa Tengah. Cerita ini berkisah tentang usaha seorang bocah meloloskan diri dari kejaran raksasa setelah ibunya menyepakati perjanjian tertentu.

Mengapa raksasa itu mengejar bocah tersebut? Perjanjian apa yang disepakati oleh ibunya? Dan apakah ia berhasil meloloskan diri dari raksasa?

Baca Juga: Pesan Moral Cerita Rakyat Malin Kundang: Anak Durhaka yang Dikutuk Jadi Batu

Pembaca yang budiman, melalui cerita rakyat Timun Mas ini Anda akan diajak ngos-ngosan karena sebagian besar kisahnya adalah tentang, berlari, berlari, dan berlari.

Inilah ringkasan cerita rakyat Timun Mas:

Di masa lalu, janda sebatang kara yang dipanggil sebagai Mbok Srini tidak ingin lagi kesepian. Wanita yang juga dipanggil sebagai Mbok Rondo ini berharap memiliki seorang anak untuk menemaninya.

Meski seolah tidak mungkin Mbok Srini bakal mempunyai anak karena sudah tidak bersuami, Mbok Srini tetap percaya kepada keajaiban, itu sebabnya wanita tua ini tidak henti-hentinya berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar dikaruniai seorang anak.

Suatu hari, seorang raksasa yang mengetahui keinginan wanita tua ini muncul. Raksasa berkata bahwa ia bisa mewujudkan keinginan Mbok Srini asal wanita tua ini bersedia terikat dengan perjanjian.

Baca Juga: Kumpulan Pesan Moral dari Berbagai Dongeng Populer: Timun Emas, Sangkuriang, Malin Kundang, hingga Aladdin

Kata raksasa, dengan menanam biji mentimun dan merawatnya, kelak Mbok Srini akan menemukan sesosok bayi di dalam buah mentimun. Dan ketika bayi itu sudah ditemukan, Mbok Srini harus merawatnya dengan baik, memberi makan yang banyak hingga gemuk, serta mengembalikannya kepada raksasa ketika sudah berusia 6 tahun.

“Syaratnya, kembalikan ia kepadaku saat berusia enam tahun untuk aku santap,” kata raksasa.

Mbok Srini menerima tawaran tersebut. Ia kemudian menanam biji mentimun itu dan merawatnya dengan baik.

Buah-buah mentimun pun tumbuh. Tapi, ada satu buah mentimun yang berbeda dengan lainnya. Warnanya kuning keemasan dan ukurannya lebih besar.

Baca Juga: Pesan Moral Cerita ‘Malin Kundang’, Kisah Anak Durhaka

Ketika buah tersebut dibelah, betapa terkejut Mbok Srini karena di dalamnya terdapat sesosok bayi. Ia menamai bayi tersebut sebagai Timun Mas.
Seiring berjalannya waktu, Timun Mas sudah berusia enam tahun. Ia tumbuh menjadi anak yang cantik dan baik hati.

Kemudian, raksasa pun datang untuk menagih janji. Tapi, Mbok Srini tidak menyerahkan Timun Mas begitu saja. Mbok Srini beralasan kepada raksasa bahwa saat itu bukan waktu yang tepat untuk membawa pergi Timun Mas, karena gadis itu masih kurus.

“Datanglah dua tahun lagi, di waktu tersebut kujamin Timun Mas sudah gemuk dan enak disantap,” kata Mbok Srini.

Raksasa pun percaya dengan ucapan Mbok Srini. Lalu ia pergi.

Baca Juga: Gurindam: Pengertian, Contoh, Pesan Moral, Tujuan, dan Perbedaannya dengan Pantun serta Syair

“Ingat, dua tahun lagi aku akan kembali,” kata raksasa sebelum pergi.

Sejak saat itu, Mbok Srini mencari cara agar Timun Mas kelak bisa lolos dari raksasa. Kemudian ia mendatangi pertapa untuk mendapatkan solusi. Si pertapa kemudian memberinya biji mentimun, jarum, garam, dan terasi untuk menangkal kejahatan raksasa.

Saat tiba waktunya, raksasa pun datang. Mbok Srini pun meminta Timun Mas segera melarikan diri sambil membawa bingkisan dari pertapa.

Saat Timun Mas mulai kelelahan, ia kemudian melemparkan biji mentimun ke arah raksasa yang sedang mengejarnya. Ajaibnya, seketika tumbuhlah pohon mentimun raksasa yang melilit tubuh raksasa.

Setelah raksasa berhasil lolos dan kembali mengejar Timun Mas, Timun Mas yang menyadari bahwa jarak keduanya semakin dekat segera menyebarkan jarum. Kemudian jarum itu tumbuh menjadi tanaman bambu lebat yang menghambat langkah raksasa.

Baca Juga: Nilai Moral ‘Syair Perahu’ Karya Hamzah Fansuri

Yang ketiga, Timun Mas menaburkan garam ke arah raksasa yang ada di belakangnya setelah raksasa itu lolos dari hambatan bambu lebat. Seketika taburan garam tersebut berubah menjadi lautan

Tetapi, lagi-lagi raksasa masih bisa lolos dan kembali mengejar Timun Mas. Kemudian Timun Mas menyebarkan bekal terakhirnya, yaitu terasi. Seketika taburan terasi berubah menjadi lumpur yang menenggelamkan raksasa.

Setelah itu Timun Mas kembali pulang dan hidup dengan bahagia.

Pesan Moral Cerita Rakyat Timun Mas

Ada beberapa pesan moral yang bisa dipetik dari cerita rakyat Timun Mas, yaitu: anjuran untuk tidak mudah menyerah, digambarkan melalui kegigihan Timun Mas berupaya meloloskan diri dari raksasa, dan anjuran untuk tidak berputus asa terhadap doa yang belum terkabul, digambarkan melalui Mbok Srini yang tidak pernah lelah berdoa.

Itulah pesan moral yang terkandung dalam cerita rakyat Timun Mas asal Jawa Tengah.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Terkini

Terpopuler