Kenapa Sering Terjadi Gempa Bumi? Berikut Ini Pengertian, Tanda, Jenis, dan Cara Menghadapi

18 Januari 2023, 14:41 WIB
Kenapa sering terjadi gempa? Pertanda kiamat? /Pixabay/Angelo_Giordano

MALANG TERKINI - Rabu, 18 Januari 2023, pukul 07.34 WIB telah terjadi gempa bumi 6,3 Magnitudo di 69 km Tenggara Kabupaten Bone Bolango.

Kabupaten Bone Bolango yang berada di Provinsi Gorontalo ini mengalami guncangan gempa sedang di kedalaman 138 km bawah laut.

Peristiwa ini sebagaimana dikutip Malang Terkini dari BMKG pada Rabu, 18 Januari 2023. Setidaknya telah terjadi tiga kali gempa sejak pukul 00.37 hingga 07.34 WIB.

Hal ini menunjukkan bahwa sering terjadi gempa bumi di wilayah Indonesia, dan terjadi hampir setiap hari, sesuai data dari BMKG.

Baca Juga: Doa Saat Gempa Bumi Terjadi, Baca agar Selamat

Bahkan, pada hari sebelumnya, Selasa, 17 Januari 2023, tercatat 11 kali gempa terjadi dalam kurun waktu 24 jam.

Kondisi ini memunculkan pertanyaan banyak orang, kenapa sering terjadi gempa bumi? Tim Malang Terkini akan memberikan informasi lengkap dari sumber terkait berikut ini:

Namun, sebelum kita membahas tentang kenapa sering terjadi gempa bumi, sebaiknya kita pahami dulu tentang pengertian, tanda, jenis, dan cara menghadapi gempa bumi.

Pengertian gempa bumi

Gempa bumi adalah guncangan atau getaran bumi yang disebabkan adanya pergeseran lempeng atau kerak bumi, dan letusan gunung berapi, yang menimbulkan gelombang seismik.

Baca Juga: 8 Rumah Adat Indonesia Tahan Gempa, Cek Adakah Salah Satu Rumah Adat dari Asalmu

Peristiwa bergetarnya bumi ini, ditandai oleh patahnya lapisan batuan pada kerak bumi yang melepaskan energi secara tiba-tiba.

Alat untuk mengukur peristiwa gempa bumi disebut Seismometer yang menghasilkan catatan moment magnitudo berupa Skala Richter.

Skala Richter itu sendiri adalah ukuran kekuatan gempa berdasarkan energi yang dilepaskan, yang diukur dalam satuan mikrometer pada jarak 100 km dari pusat gempa sebagai logaritma dari amplitudo maksimum.

Kemudian, data hasil pengukuran tersebut akan di laporkan oleh observatorium seismologi nasional, dan dirilis resmi di laman BMKG.

Baca Juga: Tanda-Tanda Kiamat Menurut Rasulullah SAW, Salah Satunya Sering Terjadi Gempa

Tanda-tanda akan terjadi gempa bumi

Mengutip Pusatkrisis Kemenkes pada Rabu, 18 Januari 2023, secara umum terjadinya gempa bumi akan menunjukkan tanda atau gejala seperti berikut ini:

1. Munculnya awan yang berbentuk seperti angin tornado atau pohon ranting seperti batang berdiri
2. Banyak hewan berperilaku aneh seperti gelisah, menghilang dan berlarian, karena insting hewan lebih tajam dari manusia.
3. Terdapat gangguan aliran listrik dan sinyal internet
4. Terjadinya gempa-gempa kecil sebelum gempa yang lebih besar

Jenis-jenis gempa Bumi

Berdasarkan sebab dan kedalaman, gempa bumi dapat dibedakan menjadi masing-masing 3 jenis pada setiap kategori, yaitu:

Baca Juga: Siaga Tsunami di Maluku Imbas Gempa 7,9 M, Apa yang Harus Dilakukan Saat Genting? Inilah Tips Siaga Bencana

A. Gempa berdasarkan sebab terjadinya

1. Gempa Tektonik

Gempa tektonik adalah gempa yang terjadi akibat adanya pergeseran lapisan kulit bumi (lempeng atau kerak bumi) yang sudah tidak mampu menahan energi di zone penunjaman.

2. Gempa Vulkanik

Sesuai dengan namanya, gempa vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan letusan gunung berapi.

3. Gempa runtuhan atau terban

Gempa satu ini disebabkan adanya tanah longsor, tebing yang runtuh, dan lain-lain, yang memiliki dampak kecil dan sempit.

Baca Juga: Bacaan Doa Saat Terjadi Gempa Bumi, Lengkap Tulisan Arab, Latin, dan Terjemahan

B. Gempa berdasarkan kedalaman terjadinya

1. Gempa bumi dangkal

Gempa bumi dangkal merupakan gempa yang memiliki pusat gempa (hiposentrum) kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi inilah yang dapat mengakibatkan kerusakan sangat besar.

2. Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah merupakan gempa yang memiliki pusat gempa (hiposentrum) antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.

Gempa bumi menengah dapat menimbulkan kerusakan ringan dan getaran di permukaan bumi yang lebih merata.

3. Gempa bumi dalam

Gempa bumi dalam merupakan gempa yang memiliki pusat gempa (hiposentrum) lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi.

Baca Juga: Mitigasi dan Antisipasi Gempa Bumi

Meskipun tidak terlalu berbahaya, kerusakan kerak bumi lambat laun akan merembet ke hiposentrum yang lebih dangkal.

Cara menghadapi gempa bumi

Pada saat terjadi gempa bumi, sebaiknya kita melakukan beberapa hal berikut ini:

1. Jika berada di dalam ruangan

Hal terpenting pertama adalah jangan panik. Segera mencari tempat berlindung yang sekiranya kuat menahan reruntuhan seperti meja, kolong tempat tidur, atau yang lain.

Jika tidak menemui tempat berlindung, kita bisa memakai benda-benda soft seperti bantal, untuk melindungi bagian tubuh yang rawan seperti kepala.

Baca Juga: Sebelum Gempa di Banten, Hiu Paus Muncul Mendekat ke Bibir Pantai Citepus

Selain itu, menjauh dari potensi runtuhan seperti langit-langit yang rapuh, dinding atau jendela kaca, atau lemari yang berisi barang pecah belah.

Pada kondisi lain seperti tempat umum yang ramai, usahakan tertib menuju luar ruangan dengan tidak saling berdesakan.

2. Jika berada di luar ruangan

Tetap jangan panik dan segera menuju area lapang. Hindari berada di sisi atau bawah objek yang tinggi seperti papan reklame, bangunan tinggi, tebing terjal, dan lain-lain.

3. Jika sedang berkendara

Segeralah berhenti di area terbuka yang jauh dari potensi runtuhan seperti gedung tinggi, jembatan layang, atau jangan berada di atas jembatan.

Baca Juga: 5 Macam Arti Mimpi tentang Gempa Bumi dan Maknanya, Salah Satunya adalah Kabar Buruk

4. Jika sedang berada di gunung atau pantai

Jika terjadi gempa saat berada di gunung, segera menjauh ke lokasi lebih datar dan aman dari kemungkinan longsor.

Sedangkan jika di pesisir pantai, waspada dengan potensi tsunami, segera cari informasi di BMKG tentang potensi tersebut.

Jika tidak mendapat akses ke BMKG, amati kondisi air laut, tetap seperti biasa atau terjadi kondisi tidak wajar seperti air surut terlalu jauh, hal itu potensi tsunami.

Nah, itulah beberapa hal yang harus dilakukan saat terjadi gempa. Selain itu, gempa yang mengakibatkan kerusakan dan korban, selayaknya bagi yang selamat segera memberi pertolongan dan mengevakuasi korban.

Baca Juga: Mimpi Tentang Kejadian Gempa Bumi? Ini Masing-masing Artinya, Bisa Jadi Pertanda Buruk

Kemudian yang terpenting tidak terhasut oleh berbagai informasi yang menyesatkan yang menambah panik masyarakat.

Mengapa sering terjadi gempa bumi?

Di Indonesia sangat sering terjadi gempa, karena Indonesia memiliki jalur lempeng tektonik sebanyak tiga jalur, yakni Eurasia, Pasifik dan Indo-Australia.

Mengutip BNPB pada Rabu, 18 Januari 2023, lempeng tektonik ini merupakan lapisan bumi bagian atas yang mudah bergeser dan bergerak. Analoginya seperti lapisan es di atas air laut.

Bahkan, di sepanjang selatan Pulau Jawa, terdapat lempeng yang disebut Megathrust West-Central Java dan Megathrust East Java, yang membentang dari ujung Jawa Barat hingga Jawa Timur.

Baca Juga: Sesar Cugenang adalah Patahan Baru yang Sebabkan Gempa Cianjur Berkekuatan 5,6 Magnitudo

Itulah sebabnya mengapa sering terjadi gempa di Indonesia, khususnya akhir-akhir ini.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler