Baca Juga: Rekomendasi Formasi eFootball PES 2022 untuk Strategi Bertahan dan Menyerang
Pada 10 Agustus 1945, Syutan Syahrir mendengar kabar lewat Radio BBC bahwa Jepang menyerah ke Sekutu. Hal ini kemudian dianggap waktu yang tepat untuk pejuang segera memperjuangkan kemerdekaan.
Tanggal 12 Agustus 1945, Marsekal Terauchi menyampaikan kepada Soekarno bahwa Jepang akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dalam waktu beberapa hari kedepan.
Jepang berjanji tanggal 24 Agustus 1945 memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Tidak lama kemudian Soekarno dan lainnya sampai di tanah air dan Syahrir pun segera mendesak Soekarno untuk memproklamirkan kemerdekaan.
Baca Juga: Arti Mimpi Sedang Menyapu, Psikolog: Sangat Positif!
Saat itu Syahrir mengatakan kepada Soekarno bahwa janji yang disampaikan oleh Jepang hanya tipuan. Hal ini kemudian ditanggapi oleh Soekarno bahwa dirinya belum yakin kalau Jepang benar-benar menyerah.
Soekarno kemudian menyampaikan kepada Bung Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamirkan kemerdekaan, karena itu menjadi hal PPKI.
Pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang secara resmi menyerah kepada Sekutu di Kapal UUS Missouri. Kabar ini kemudian didengar oleh Syahrir, Darwis, Wikana dan Chaerul Saleh. Mereka pun segera mendesak golongan tua untuk segera memproklamirkan kemerdekaan.
Baca Juga: Mengenal Biografi Sosok Presiden Ir. Soekarno Sang Proklamator Kemerdekaan Indonesia
Namun, golongan tua menyatakan tidak ingin terburu-buru karena menghindari konflik. Kemudian rapat PPKI pun digelar, namun golongan menolak karena PPKI dibuat oleh Jepang.