Amanat Cerita Rakyat Bawang Merah Bawang Putih dan Jalan Ceritanya, Tentang Petaka Buah dari Serakah

- 26 Oktober 2022, 14:29 WIB
Hikmah, nilai-nilai, pesan moral, atau amanat serta jalan cerita cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih
Hikmah, nilai-nilai, pesan moral, atau amanat serta jalan cerita cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih /Larisa_K/Pixabay



MALANG TERKINI - Bawang Merah dan Bawang Putih adalah cerita rakyat nusantara yang berisi kisah menarik. Bahkan, kisahnya seringkali diadaptasi menjadi versi drama karena dinilai mengandung amanat yang perlu disebarkan.

Seperti apa jalan cerita Bawang Merah dan Bawang Putih? Dan amanat apa saja yang terkandung di dalamnya? Temukan dalam artikel dari Malang Terkini berikut ini.

Inilah jalan cerita Bawang Merah Bawang Putih

Baca Juga: Cara Membuat Insektisida Organik dari Bawang Putih, Bebas Racun dan Aman Bagi Manusia dan Tanaman

1. Bermula dari Kehidupan Bawang Putih yang penuh kebahagiaan

Suami istri yang saling mencintai pada zaman dahulu melahirkan seorang anak yang dinamai Bawang Putih di sebuah desa yang asri. Kehidupan mereka dipenuhi dengan kebahagiaan hingga di suatu masa keluarga mereka diuji Tuhan, ibu dari anak itu meninggal dunia.

2. Keputusan ayah Bawang Putih untuk menikah lagi

Meski Bawang Putih pada waktu itu sudah agak besar, ayahnya tetap tidak tega membiarkannya hidup tanpa ibu, apalagi ayahnya sering pergi ke tempat yang jauh untuk bekerja. Oleh karenanya, ayahnya memutuskan untuk menikah lagi agar ada sosok yang bersedia menjaga anaknya ketika ia sedang tidak ada di rumah.

3. Kerelaan Bawang Putih mendapat pengganti ibunya dan mimpinya memiliki keluarga bahagia

Bawang Putih tidak menolak pernikahan ayahnya dengan wanita pilihannya. Justru, ia malah mendukungnya sebab ia sangat berharap calon ibu tirinya yang telah beranak itu mampu merawatnya dengan baik seperti almarhumah ibunya.

Baca Juga: Pesan Moral Cerita Rakyat Malin Kundang: Anak Durhaka yang Dikutuk Jadi Batu

4. Ketidaksesuaian kenyataan dengan harapan Bawang Putih

Setelah pernikahan berlangsung, ibu tirinya yang memiliki anak bernama Bawang Merah ternyata bersikap sangat buruk terhadapnya. Berbeda jauh dengan harapannya sebelumnya.

Kedua orang baru tersebut seringkali mencela, menyiksa, dan memperlakukan Bawang Putih bak budak. Mereka yang pemalas melimpahkan seluruh pekerjaan rumah kepadanya. Tapi, keduanya akan berlaku sangat manis kepadanya, hanya jika ayah Bawang Putih pulang.

Penderitaan Bawang Putih pun semakin bertambah setelah ayahnya meninggal dunia. Meski begitu, ia tidak pernah mengeluh atas nasib buruk yang menimpanya.

Baca Juga: Pesan Moral Cerita Legenda Sangkuriang: Dayang Sumbi, Tumang Hingga Tangkuban Perahu

5. Tentang kain yang hanyut dan tawaran memilih labu besar atau kecil

Suatu hari, ketika sedang mencuci di sungai, Bawang Putih menyadari bahwa ada satu kain yang hanyut.

Oleh karenanya, ia memutuskan untuk mencari benda itu dengan cara menelusuri aliran sungai karena ia takut dimarahi apabila kain itu benar-benar hilang. Dan ketika ia sampai pada bagian sungai yang mengalir ke dalam gua, ia bertemu dengan nenek tua penghuni gua.

Nenek itu mengaku bahwa ia telah menemukan kain tersebut, dan ia akan bersedia memberikannya kepada Bawang Putih asalkan Bawang Putih membantunya membersihkan gua yang ditinggali nenek. Karena bagi Bawang Putih bersih-bersih bukanlah pekerjaan yang sukar, ia bersedia melakukannya.

Setelah rampung, nenek penghuni gua menyuruh Bawang Putih memilih satu dari dua labu. Labu satunya berukuran kecil, yang satunya lagi berukuran besar. Karena tidak serakah, Bawang Putih memilih labu berukuran kecil.

Baca Juga: Pesan Moral Dongeng Cerita Timun Mas, Perjuangan Gadis Kecil Melawan Raksasa

6. Keajaiban yang muncul setelah labu kecil pecah

Setibanya di rumah, Bawang Putih dimarahi habis-habisan oleh ibu tirinya karena pulang telat. Meski Bawang Putih telah menjelaskan alasannya telat pulang, ia tetap terkena marah dan tampar. Bahkan, ibu tirinya membanting labu kecil itu.

Ajaib, ada emas-emasan yang muncul setelah labu kecil itu pecah. Namun, ibu tirinya itu bertambah marah karena Bawang Putih tidak memilih labu yang berukuran besar.

7. Skenario Bawang Merah

Karena terbuai dengan emas-emasan tersebut, Bawang Merah sengaja menghanyutkan kainnya ke sungai dengan harapan ia bisa berjumpa dengan nenek penghuni gua dan mendapat tawaran labu.

Benar saja, setelah ia menelusuri sungai itu dan berhenti di tempat yang sama dengan Bawang Putih sebelumnya, ia bertemu dengan nenek penghuni gua yang mengaku menemukan kain itu dan menyuruh Bawang Merah untuk membantunya membersihkan gua apabila ingin mendapatkan kembali kainnya.

Tapi, Bawang Merah malah bersikap congkak dan menyuruh nenek itu mengembalikan kainnya tanpa ia harus membantu nenek membersihkan gua. Bawang Merah juga memilih labu besar dengan harapan labu itu berisi lebih banyak emas.

8. Petaka yang keluar setelah labu itu dipecah

Setibanya di rumah, diam-diam Bawang Merah dan ibunya memecah labu besar itu tanpa sepengetahuan Bawang Putih. Betapa terkejut mereka, labu besar itu ternyata berisi binatang berbisa yang siap menggigit.

***Amanat yang terkandung dalam cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih

Beberapa amanat yang terkandung dalam cerita Bawang Merah Bawang Putih:

1. Anjuran untuk tetap bersabar dalam penderitaan
2. Anjuran menghindari sikap serakah.

Itulah amanat dari cerita rakyat Bawang Merah Bawang Putih.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x