“Aku Mogu. Pencari kayu bakar. Aku tersesat. Aku terpaksa bermalam di sini,” jawab Mogu takut-takut.
“Nak, apakah kau tertarik pada ilmu pengetahuan? Apa kau bisa menyebutkan kegunaan bagimu?” tanya pohon itu.
“oh, ya ya, aku sangat tertarik pada ilmu pengetahuan. Aku menjadi tahu banyak hal. aku tak mudah dibodohi dan pengetahuanku kelak akan sangat berguna bagi siapa saja. Sayangnya, sumber pengetahuan di desaku amat sedikit.
Sedangkan kalau harus ke kota akan membutuhkan biaya yang besar. Aku ingin sekali menambah ilmuku tapi tak tahu bagaimana caranya.”
“Dengarlah, Nak. Aku adalah pohon pengetahuan. Banyak sekali orang mencariku, tetapi tak berhasil menemukan. Hanya orang yang berjiwa bersih dan betul-betul haus akan pengetahuan. Bersediakah kau?” tanya si pohon lagi. Mendengar hal itu Mogu sangat girang.
Baca Juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 9 SMP Halaman 149-150: Hubungan Perubahan Sosial dengan Kebudayaan
Sejak hari itu Mogu belajar pada pohon pengetahuan. Hari-hari berlalu dengan cepat. Mogu tumbuh menjadi pemuda yang tampan. Pengetahuannya amat luas. Suatu hari pohon itu berkata, “Mogu, kini pergilah mengembara.
Carilah pengalaman yang banyak. Gunakanlah pengetahuan yang kau miliki untuk membantumu. Jika ada kesulitan, kau boleh datang padaku.”
Mogu pun mengembara ke desa-desa. Ia memakai pengetahuannya untuk membantu orang. Memperbaiki irigasi, mengajar anak-anak membaca dan menulis.