Saat itu terjadi gerakan pengibaran bendera Merah Putih di seluruh wilayah Indonesia khususnya di tempat-tempat strategis.
Dan puncak gerakan mengakibatkan terjadinya insiden perobekan bendera Merah Putih oleh Belanda pada 19 September 1945 di hotel Yamato (saat ini Bernama hotel Majapahit).
Insiden tersebut terjadi pada pukul 21.00 WIB dimana sekelompok Belanda di bawah pimpinan Mr. W. V. Ch Ploegman melakukan pengibaran bendera Belanda (merah-putih-biru) tanpa persetujuan Pemerintah Indonesia.
Baca Juga: 80 Link Twibbon Hari Pahlawan 2022: Rayakan dan Pasang di Media Sosial
Mengetahui hal tersebut, Residen Sudirman yang dikawal oleh Sidik dan Haryono mendatangi Ploegman dan memintanya untuk menurunkan bendera tersebut.
Namun permintaan tersebut ditolak hingga membuat bangsa Indonesia geram karena tindakan tersebut dianggap telah menghina kedaulatan Indonesia dan melecehkan pergerakan pengibaran bendera Merah Putih.
Insiden ini mulai tersebar di seluruh penjuru kota Surabaya yang akhirnya membuat massa berbondong-bondong menuju Hotel Yamato.
Di waktu bersamaan terjadilah pertempuran yang menewaskan Ploegman oleh Sidik diikuti peristiwa perobekan bendera Belanda warna biru oleh Haryono.
Selang beberapa waktu kemudian, peperangan memuncak akibat adanya kesalahpahaman hingga menewaskan Brigadir Jenderal Mallaby (pimpinan tantara Inggris untuk Jawa Timur) pada 30 Oktober 1945 sekitar pukul 20.30.