"Oleh karena itu, armada penangkapan ikan harus dikendalikan secara efektif agar sumber daya ikan berada pada pemanfaatan yang sesuai, sehingga bisa berkelanjutan," katanya.
Selain itu, lanjut Prof Pudji, perlu ada mata pencaharian alternatif bagi nelayan agar rumah tangga perikanan tetap tahan pangan, tahan sosial dan sejahtera serta tercipta lingkungan bioekonomi yang seimbang dan berkelanjutan," ujarnya.
Prof Dr Kuswati dalam pidato pengukuhannya yang berjudul "Pendekatan Model Three in One (MTO) untuk Peningkatan Produktivitas Sapi Madura" itu mengemukakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas sapi di daerah itu diperlukan integrasi teknologi dengan model three in one (MTO).
Model ini, katanya, merupakan modifikasi penerapan dari konsep klasik tiga pilar peternakan, yaitu breeding, feeding dan manajemen.
"Inovasi MTO dapat meningkatkan produktivitas sapi Madura secara morfologi yang dapat meningkatkan performa sapi layak bibit," ucapnya.
Sedangkan Prof Dr Asfi Manzilati dalam pidato pengukuhannya berjudul "Kontrak Manunggal (Syirkah) sebagai Model untuk Menumbuhkan Ekonomi yang Berkeadilan dan Berkelanjutan", mengatakan model kontrak manunggal (syirkah) atau MKM mendasarkan pada kontrak yang menggunakan mekanisme pembagian manfaat dan/atau biaya/risiko di antara para pelaku bisnis secara proporsional.
"Dalam mekanisme ini terdapat linieritas manfaat dan atau biaya/risiko antar-pihak. Hal ini akan menumbuhkan rasa memiliki sekaligus bertanggung jawab atas kontrak tersebut, sehingga menjaga keberlanjutan ekonomi," ujarnya. ***