Proyek Baru Facebook Dalam Membangun Sistem Kecerdasan Buatan

- 13 Maret 2021, 09:45 WIB
Mengikuti jejak Snapchat dan Twitter, Facebook juga akan membayar para kreator konten yang berhasil membuat video singkat dengan alokasi dana sebesar Rp78 miliar per hari.  Tag: Facebook, kreator konten, pembuat video, video singkat.
Mengikuti jejak Snapchat dan Twitter, Facebook juga akan membayar para kreator konten yang berhasil membuat video singkat dengan alokasi dana sebesar Rp78 miliar per hari. Tag: Facebook, kreator konten, pembuat video, video singkat. /PIXABAY/Firmbee

MALANG TERKINI - Baru-baru ini perusahaan media sosial Facebook telah menyelesaikan sebuah proyek yang disebut dengan istilah (Learning from Videos). Yang mana proyek ini sendiri merupakan pembuatan kecerdasan buatan yang dibuat oleh perusahaan sebagai cara untuk mempelajari representasi audio, tekstual maupun visual dalam sebuah video pengguna publik di dalam suatu jejaring sosial yang ada.

Tujuan dari pembuatan proyek tersebut (Learning from Videos) yaitu untuk meningkatkan Sistem AI (Artificial Intelligence) sebagai sistem kecerdasan buatan digital di dalam suatu bentuk perangkat baik telepon genggam maupun komputer.

Serta tidak hanya itu saja, bahwa tujuan dari adanya proyek tersebut juga ditujukan sebagai bagian dari penegakan kebijakan terhadap rekomendasi konten bagi pengguna Facebook.

Baca Juga: Mahasiswa Kedokteran Universitas Lampung Lakukan Studi Literatur Terhadap Virus Corona, Ini Hasilnya

Sebagaimana Malang Terkini lansir dari laman resmi Engadget Proyek (Learning from Videos) sendiri dinyatakan masih berada pada fase tahap awal pembuatan, akan tetapi dari proyek yang telah dibuat bahwasannya dinyatakan pula telah membuahkan sebuah hasil.

Bahwasannya Facebook sendiri telah menggunakan kecerdasan buatan dari peningkatan Sistem AI yang mana melalui rekomendasi di Instagram Reel, seperti cara dalam memahami tampilan beberapa video orang-orang yang melakukan bentuk gerakan tarian dan penggunaan audio musik yang sama.

Melalui adanya hal tersebut, bahwasannya dinyatakan pula jika sistem juga menunjukkan hasil yang optimal, khususnya dalam mendeteksi kesalahan pengenalan dalam bentuk ucapan, yang dapat mendukung fitur teks otomatis.

Dinyatakan pula bahwa sistem kecerdasan buatan ini juga dapat mempermudah dalam mendeteksi beberapa perkataan-perkataan yang menjadi pemicu faktor dari adanya ujaran kebencian (hate speech).

Facebook mengatakan adanya proyek tersebut akan membantu para peneliti AI (Artificial Intelligence) kecerdasan buatan berbasis teknologi dalam meneliti bentuk penghindaran ketergantungan data berlabel dan berlisensi.

Baca Juga: Kominfo Optimalkan Teknologi dan Ekonomi Melalui Peralihan TV Digital

Dan tidak hanya itu saja, bahwasannya proyek tersebut juga menjadi bentuk upaya untuk membangun sistem kecerdasan buatan dengan pemahaman yang memiliki cara yang sama seperti otak manusia.

Maka dari itu, dari adanya peningkatan sistem AI atau kecerdasan buatan melalui proyek Learning from Videos yang dijalankan Facebook akan memunculkan bentuk pengalaman yang hanya akan menjadi satu-satunya baru bagi para pengguna nantinya.

Dari hal ini dapat dikatakan pula bahwa Facebook seakan seperti membangun proyeksi kacamata pintarnya sendiri.

Yang mana dikatakan pula, jika proyek Learn from Videos ini juga ditujukan untuk melihat video dalam ratusan bahasa dari hampir berbagai negara.

Dalam hal ini dapat dipahami pula jika proyek peningkatan sistem kecerdasan buatan ini akan memungkinkan sebuah sistem kecerdasan buatan dapat beradaptasi dengan dunia kita serta mengenali visualisasi budaya dan berbagai wilayah.

Terkait hal itu, proyek Learn from Videos sendiri dapat menjaga bentuk keprivasian yang dimiliki oleh para pengguna Facebook.

“Bahwasannya dalam hal ini, kami berupaya membangun dan memelihara sebuah pondasi privasi dalam skala besar dan bentuk antisipasi secara otomatis untuk proses penegakan privasi khususnya dalam ruang lingkup yang besar pula,” ucap perusahaan dalam sebuah situs blog.

“Yang mana hal ini disertai pula dalam menyematkan kinerja proyek ini dalam sebuah sistem di tingkat infrastruktur, maka dari itu kami dapat secara konsisten menerapkan sistem persyaratan privasi diseluruh sistem jaringan yang kami miliki, khususnya dalam mendukung upaya-upaya bentuk peningkatan sistem AI (Artificial Intelligence) atau sistem kecerdasan buatan serta membentuk pengamanan teknis dalam siklus hidup data,” ucapnya menambahkan.

Dengan memahami hal tersebut, tentunya hal tersebut dapat menjadi sebuah tantangan bagi sistem AI atau kecerdasan buatan yang ada.

Khususnya pasti ada bentuk tantangan bagi AI (Artificial Intelligence) seperti adanya bentuk kendala dalam memahami bentuk-bentuk kebisinga latar belakang (Background) baik visual maupun tekstual, yang mana dari hal ini dapat memberikan sebuah tingkat kesulitan tersendiri, khususnya dalam memahami ucapan dan peralihan bahasa.

Baca Juga: Facebook Izinkan Para Pembuat Konten Bisa Mendapatkan Penghasilan Lewat Video Pendek

Akan tetapi, dalam kurun waktu kurang dari setahun sebelum menerapkan proyek Learning from Video ini. Facebook khususnya telah mempelajari beberapa hal yang telah dipahami oleh sistem dan telah menerapkannya secara praktik di beberapa area sebagai bentuk pengujian.***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah