Gerhana Matahari Hibrida, Fenomena Langit yang Langka Akan Terjadi di Bulan April 2023, Terlihat di Mana Saja?

- 25 Januari 2023, 14:14 WIB
Ilustrasi. Pengertian dan proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida
Ilustrasi. Pengertian dan proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida /Pexels/@apasaric

MALANG TERKINI - Pada tanggal 20 April 2023 nanti, diperkirakan akan terjadi fenomena alam yang cukup langka, yaitu Gerhana Matahari Hibrida, dan akan terlihat di beberapa wilayah.

Sebelumnya, Gerhana Matahari sendiri merupakan fenomena alam di mana matahari, bulan, dan bumi berada dalam satu garis lurus.

Melansir dari website Stasiun Geofisika Tangerang, ada beberapa jenis peristiwa Gerhana Matahari, yaitu: 1) Gerhana Matahari Total, 2) Gerhana Matahari Sebagian, 3) Gerhana Matahari Cincin, dan 4) Gerhana Matahari Hibrida.

Apa itu Gerhana Matahari Hibrida?

Gerhana Matahari Hibrida merupakan fenomena alam yang merupakan gabungan dari Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total.

Baca Juga: Fakta Komet Hijau C/2022 E3 ZTF yang Cuma Melintas 50 Ribu Tahun Sekali, Dapat Diamati Satu Kali Seumur Hidup

Terjadinya gabungan Gerhana Matahari Cincin dan Gerhana Matahari Total ini akibat perbedaan jarak antara bulan dan bumi pada setiap titik di permukaan bumi.

Sebenarnya, Gerhana Matahari Hibrida melalui proses yang sama dengan jenis gerhana matahari lain. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan Gerhana Matahari Hibrida terlihat berbeda.

Tahapan Gerhana Matahari Hibrida

Pada umumnya, proses terjadinya Gerhana Matahari Hibrida dapat diurai melalui beberapa tahapan, yaitu:

1. Proses Gerhana Matahari Hibrida diawali ketika matahari - bulan - bumi berada dalam satu garis lurus.

Baca Juga: Bakal Melewati Langit Indonesia, Ini Penjelasan Komet Hijau yang Terlihat pada Zaman Batu

2. Pada dasarnya, Gerhana Matahari Hibrida terjadi sebagai akibat dari perbedaan jarak antara bumi dan bulan di setiap wilayah di muka bumi.

Perbedaan jarak ini disebabkan karena bumi yang berbentuk bulat serta orbit bulan yang berbentuk elips, bukan lingkaran sempurna.

3. Gerhana Matahari Hibrida dimulai dengan fenomena Gerhana Matahari Cincin.

Posisi matahari - bulan - bumi yang berada pada satu garis lurus, dan jarak bulan yang terlalu jauh akan menyebabkan terjadinya fenomena Gerhana Matahari Cincin.

Baca Juga: Gerhana Bulan dan Hujan Meteor Komet Halley di Akhir November, Tandai Kalendermu

4. Setelah Gerhana Matahari Cincin selesai, akan terjadi Gerhana Matahari Total.

Usai terjadi Gerhana Matahari Cincin, bulan akan terus bergerak mengelilingi orbitnya. Pada suatu waktu, posisi bulan akan berada tidak terlalu jauh dari matahari.

Pada saat berada di posisi ini, bulan akan menutup cahaya matahari dengan sempurna dan menyebabkan Gerhana Matahari Total.

5. Setelah Gerhana Matahari Total, lalu akan kembali terjadi Gerhana Matahari Cincin.

Baca Juga: Gerhana Matahari Hari Ini 25 Oktober 2022, Tidak Boleh Dilihat dengan Mata Telanjang

Pasca terjadi Gerhana Matahari Total, bulan akan tetap bergerak mengitari orbitnya hingga mencapai jarak yang cukup jauh dari matahari.

Jarak yang cukup jauh ini menyebabkan cahaya matahari tidak dapat tertutup dengan sempurna sehingga terjadilah fenomena Gerhana Matahari Cincin.

Itulah tahapan proses yang biasa terjadi saat Gerhana Matahari Hibrida. Namun, rupanya tidak semua fenomena Gerhana Matahari Hibrida melalui proses yang sama.

Terkadang, Gerhana Matahari Hibrida dimulai dari Gerhana Matahari Cincin dan diakhiri dengan Gerhana Matahari Total.

Baca Juga: Niat Sholat Gerhana Matahari dan Bulan beserta Arti dan Tata Caranya

Berdasarkan perkiraan, pada tanggal 20 April 2023 nanti, akan terjadi Gerhana Matahari Hibrida.

Fenomena Gerhana Matahari Hibrida nantinya diperkirakan terlihat di wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x