Mengapa Bumi Berputar? Simak Penjelasan Tentang Rotasi Bumi

- 21 Februari 2023, 14:46 WIB
Ilustrasi bumi yang berputar atau berotasi pada porosnya mengelilingi matahari
Ilustrasi bumi yang berputar atau berotasi pada porosnya mengelilingi matahari /Freepik/macrovector

MALANG TERKINI – Bumi berotasi karena adanya gaya gravitasi antara Bumi dan Bulan serta gerakan awal saat Bumi terbentuk. Proses rotasi bumi terjadi disebabkan ole gaya pada Bumi dikarenakan dari interaksi gravitasi dengan Bulan, sehingga menghasilkan gerakan rotasi yang terus menerus.

Rotasi bumi memiliki pengaruh yang besar terhadap kehidupan di Bumi. Rotasi Bumi menyebabkan terjadinya siang dan malam, serta memengaruhi iklim dan cuaca di Bumi.

Selain itu, rotasi bumi juga menyebabkan terjadinya efek Coriolis, yang memengaruhi arah dan kecepatan angin, arus laut, serta gerakan benda di permukaan Bumi.

Baca Juga: Dampak Buruk Mobil Listrik, Punya Efek Negatif yang Membahayakan Bumi?

Efek Coriolis yang disebabkan oleh rotasi bumi sangat penting dalam pemahaman tentang iklim dan cuaca global. Efek ini menyebabkan udara di belahan utara Bumi bergerak ke arah kanan, sementara udara di belahan selatan Bumi bergerak ke arah kiri. Hal ini menyebabkan terjadinya pola-pola angin global dan menghasilkan sistem cuaca yang kompleks di seluruh dunia.

Disamping itu, rotasi bumi juga mempengaruhi bentuk Bumi. Karena Bumi berotasi, maka bentuknya bukanlah sempurna seperti bola, melainkan lebih mirip elipsoid.

Bagian Bumi yang berada di khatulistiwa mengalami gaya sentrifugal yang lebih kuat akibat rotasi Bumi, sehingga menyebabkan bentuk Bumi di khatulistiwa lebih melebar dari pada di kutub.

Dalam beberapa dekade terakhir, kecepatan rotasi Bumi juga telah dipantau secara terus-menerus oleh para ilmuwan.

Baca Juga: Kunci Jawaban Tema 7 Kelas 4 SD MI Halaman 51, Ayo Diskusi: Teks Urang Kanekes, Si Suku Baduy

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kecepatan rotasi Bumi dapat berubah akibat perubahan dalam distribusi massa di dalam Bumi, seperti pergeseran air laut akibat perubahan suhu atau kondisi cuaca, sehingga dapat memengaruhi lamanya hari di Bumi.

Perubahan kecepatan rotasi Bumi juga dapat mempengaruhi waktu siang dan malam, serta menghasilkan efek yang cukup signifikan pada sistem navigasi global.

Oleh karena itu, para ilmuwan terus memantau kecepatan rotasi Bumi secara ketat dan melakukan penyesuaian pada sistem waktu standar dunia untuk memastikan konsistensi dan akurasi waktu.

Dampak dari pergerakan Bumi pada sumbunya yaitu mengakibatkan terjadinya siang dan malam di seluruh daerah di Bumi, meskipun durasi siang dan malam dapat bervariasi disetiap wilayah.

Baca Juga: Bakal Melewati Langit Indonesia, Ini Penjelasan Komet Hijau yang Terlihat pada Zaman Batu

Waktu rotasi Bumi terhadap bintang adalah 23 jam, 56 menit, dan 4,091 detik, sedangkan waktu rotasi Bumi terhadap Matahari adalah 24 jam. Namun, perputaran Bumi perlahan-lahan melambat karena adanya pengaruh gravitasi Bulan.

Lalu, sebelum itu Matahari dan tata surya terbentuk dari awan debu dan gas yang runtuh akibat gravitasinya sendiri. Ketika awan tersebut runtuh, ia mulai berputar, sehingga material dalam awan tersebut berkumpul menjadi pusaran dan akhirnya membentuk berbagai planet.

Salah satunya Bumi, Bumi terus berputar karena tidak ada gaya yang bekerja untuk menghentikannya, namun rotasinya melambat seiring waktu karena efek pasang surut yang disebabkan oleh gravitasi Bulan.***

Editor: Iksan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x