MALANG TERKINI – Sepertinya, apa-apa yang menyangkut Ikatan Cinta akan ramai. Pun sama beberapa waktu ini ada seorang dokter bernama Anton Tanjung yang mengkritik salah satu adegan Aldebaran atau Arya Saloka saat scene kritis di rumah sakit.
Dokter Anton Tanjung menyebutkan jika tokoh Aldebaran yang dikisahkan tengah krisis, menggunakan masker pernapasan dengan terbalik.
Hal tersebut diungkapkan oleh Dokter Anton Tanjung melalui Insta Story Instagram pada @antontanjung. Sebenarnya siapa sih Dokter Anton Tanjung ini?
Baca Juga: Deretan Pertanda Arya Saloka Pemeran Aldebaran Disinyalir Pamit dari Ikatan Cinta
Biodata Dokter Anton Tanjung: Umur, Agama, Profesi
Namanya adalah Anton Tanjung, merupakan pria kelahiran Pekanbaru pada 21 November 1994. Saat ini usianya akan 27 tahun pada 2021.
Selain sebagai seorang dokter, ia juga adalah selebgram dengan akun Instagram memiliki 1,2 juta pengikut.
Parasanya yang tampan, berprofesi sebagai seorang dokter dan selebgram tentu saja membuat banyak wanita tergila-gila dibuatnya.
Ia memiliki nama panggilan Anton atau Atek dan beragama Islam.
Sementara untuk hobinya, adalah traveling ke berbagai tempat. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.
Untuk praktiknya sendiri, ia berada di RSIA Bunda Jakarta.
Selain seorang dokter dan selebgram, Anton Tanjung juga merupakan pebisnis.
Salah satunya adalah memiliki SMILE atau Smiling Mother and Children, sebuah portal untuk mengedukasi Ibu dan anak.
Memberikan Edukasi Kepada Penonton Ikatan Cinta
Banyak fans Ikatan Cinta menyebutkan jika Dokter Anton melakukan pansos dengan mengkritik adegan Aldebaran.
Meski begitu, Dokter Anton Tanjung menyebutkan jika dirinya hanya memberikan edukasi kepada penonton di rumah.
Bahkan ia menyebutkan tidak perlu pansos karena menganggap dirinya sudah mapan.
“kenapa banyak yang ke trigger bilang saya pansos? Maaf saya sudah mapan, keluarga saya juga mapan, saya bahagia lahir batin. Tidak ada niat untuk pansos sama sekali” paparnya pada unggahan Instagram.
Pada unggahannya, Dokter Anton Tanjung menyebutkan jika ia hanya berniat memberikan edukasi dan memberikan koreksi supaya lebih baik lagi.
“Ngefans boleh tapi jangan buta dengan informasi, hingga tutup mata dan telinga” papar Dokter Anton Tanjung. ***