Profil dan Biodata Arief Harsono: Crazy Rich Asal Surabaya yang Baru Saja Meninggal Dunia

- 3 Juli 2021, 14:24 WIB
Kabar Duka, Bos Samator Grup Meninggal Dunia, Berikut adalah profil dan biodata lengkapnya
Kabar Duka, Bos Samator Grup Meninggal Dunia, Berikut adalah profil dan biodata lengkapnya /Instagram @htanoko/

MALANG TERKINI – CEO PT Samator Gas Industri, Ir. Arief Harsono, MM., M.Pd.B. dikabarkan meninggal dunia pada 2 Juli 2021 akibat covid-19. Hal tersebut disampaikan oleh Hermanto Tanoko selaku pemilik dari perusahaan Tancorp Abadi Nusantara dalam akun Instagram pribadinya.

Indonesia telah kehilangan salah satu tokoh pengusaha Gas Terbesar di Indonesia Ir. Arief Harsono, MM., M.Pd.B., bos Samator Group yang telah menghembuskan nafas terakhir pukul 21.30 WIB, Jumat, 2 Juli 2021. @RS Adi Husada, Surabaya,” tulis Hermanto sebagaimana yang dikutip Malang Terkini dari Instagram pribadinya @htanoko yang diunggah pada 3 Juli 2021.

Lebih lanjut, Hermanto menceritakan mengenai profil Arief Harmono hingga bisa mendirikan Samator Group, dan betapa berjasanya ia di masa pandemi covid-19 ini. Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut biodata dan profil Arief Harsono.

Baca Juga: Profil Lengkap Arief Harsono, Bos Samator Group Crazy Rich Surabaya yang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Arief Harsono lahir di Toli Toli, Sulawesi Tengah, pada 18 Juli 1954. Melihat karirnya yang moncer saat ini pasti membuat orang berasumsi bahwa Arief lahir di lingkungan yang serba mewah.

Nyatanya, bos dari Samator Group ini memiliki perjalanan karir yang cukup panjang hingga ia sampai pada posisinya sekarang. Bukan lahir di rumah gedong atau kompleks elit, Arief lahir dan dibesarkan di sebuah rumah panggung di tengah-tengah kebun kelapa.

Ia merupakan anak sulung dari tiga bersaudara. Namun, adiknya yang kedua lahir dengan kondisi jantung tidak sempurna.

Ketika ia melakukan aktivitas yang sedikit menguras tenaga seperti berjalan atau menangis, badannya berubah menjadi biru. Akhirnya, keluarganya pindah ke Surabaya untuk mencari dokter yang lebih layak.

Baca Juga: Schick atau Sterling, Kandidat Top Skorer Euro 2020 yang Siap Menyalip Ronaldo

Sedangkan Arief bersama adiknya ditinggal di Toli-Toli untuk dirawat oleh neneknya.  Jiwa berbisnis Arief sudah ia kembangkan sejak usianya masih 18 tahun.

Di usia yang masih belia tersebut, Arief nekad berjualan kopra hingga mencarinya ke pula Una-Una. Perjalanannya tentu tak semudah membalikkan telapak tangan.

Arief pernah jatuh dari kapal dan hampir membuatnya tenggelam. Atas kehendak Tuhan ia selamat setelah juru mesin kapal melihatnya dan segera memutar balik kapal.

Sewaktu kecil, Arief bersekolah di SD Negeri Kapasari. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di SMP Petra dengan tujuan dirinya bisa masuk sore agar pagi harinya bisa membantu sang Ayah bekerja di gudang kopra.

Baca Juga: Speeder Higgs Domino RP Tanpa Iklan Berbagai Versi: X8 Speeder dan X8 Sandbox, Download Sekarang!

Saat SMA, Arief melanjutkan sekolahnya di SMA Petra masih dengan tujuan yang sama seperti sebelumnya. Setelah lulus, Arief memutuskan untuk bekerja disbanding melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Ia kemudian dikirim ke Poso, Sulawesi untuk belajar berdagang kopra dengan teman dagangnya, Haji Rauf. Selama belajar di sana, Arief bisa mengumpulkan 2000 ton kopra yang kemudian dijual ke sang Ayah dengan harga Rp 32/kg.

Pada usia yang ke-19 tahun, Arief pergi ke rumah temannya yang di Samarinda. Ketika berada di sana, Arief terheran melihat orang ngelas yang tidak menggunakan karbit.

Baca Juga: Link Nonton dan Jadwal Tayang Tokyo Revengers Episode 13 Takarir Indonesia: Draken Masuk Penjara

Ia pun mulai bertanya-tanya pada orang tersebut, ketika sang tukang las mengatakan bahwa gasnya didapatkan secara impor, ide untuk membuat gas lokal langsung terbesit di pikiran Arief.

Arief pun akhirnya berencana untuk membuat usaha gas dalam negeri. Karena modalnya yang terbatas, ia mengajak temannya untuk bergabung.

Setelah pabrik dibangun, produknya sulit untuk laku. Hingga teman-temannya meminta Arief untuk mengembalikan uang mereka.

Hingga pada suatu hari, seorang teman menawarkan garam dengan harga yang sangat murah. Arief menolong temannya yang sangat membutuhkan uang dengan menggunakan sebagian uang kredit jangka pendeknya.

Baca Juga: KEMENKUMHAM Membuka Formasi CPNS Untuk lulusan SMA, D-3, S-1 dan S-2

Ketika harga garam melonjak naik, Arief menjual garam tersebut dan berhasil melunasi kreditnya. Perlahan, perusahaan gas milik Arief mulai laris dan berjalan dengan lancar.

Ia memberi nama merk dagangnya “Samator”, yang merupakan singkatan dari “Samarinda – Toraja”.

Setelah sukses menjadi pengusaha, barulah Arief melanjutkan pendidikannya di Universitas Gadjah Mada jurusan teknik mesin. Setelah lulus dengan gelar S1, Arief melanjutkan pendidikannya di universitas yang sama dengan mengambil jurusan bisnis.

Tak cukup sampai di sana, Arief melanjutkan studinya S2 di Sekolah Tinggi Agama Buddha Maha Prajna Jakarta. Ia masih bersemangat untuk mengejar pendidikannya hingga S3.

Hingga pada 2 Juli 2021, Arief Harsono menghembuskan nafas terakhirnya. Ia meninggal di usianya yang ke- 66 tahun. Selama masa pandemi, ia banyak berjasa untuk menyediakan oksigen bagi pasien yang menderita covid-19.

Baca Juga: Rachmawati Soekarnoputri Meninggal Dunia, Fadli Zon: Seorang yang Teguh Pendirian

Kita semua telah kehilangan seorang Pahlawan yang telah berjibaku memenuhi keperluan Oksigen di Indonesia. Bahkan bulan lalu dengan beberapa pengusaha telah menyumbang 5 kontainer Tabung Gas Oksigen ke India. Berkat kegigihannya, Indonesia sudah mandiri di bidang Oksigen, “ ujar Hartono untuk mengenang sang almarhum.

Terima kasih dan Selamat jalan sahabat, partner, tokoh panutan yg luar biasa Bapak Arief Harsono, beliau telah membantu ribuan masyarakat program vaksinasi dan setiap hari sibuk koordinasi alokasi Oksigen dengan berkeliling ke seluruh RS di Indonesia.
Semoga Bapak Arief Harsono alm.meninggal dengan damai & telah diterima disisiNya dan istri, anak2, keluarga yang ditinggal diberi kekuatan dan ketabahan.
Jasa jasa & Legacy beliau akan selalu kita kenang
,” pungkasnya.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x