Network
MALANG TERKINI – Uya Kuya sering disebut sebagai The King of Gimmick di dunia hiburan Indonesia. Bahkan istri dan anaknya juga dikaitkan sebagai keluarga settingan.
Sempat berkata bahwa ia biasa saja dan tidak masalah disebut keluarga settingan, nyatanya sang istri, Astrid Kuya, mengaku sempat kecewa dengan sebutan itu.
Pasalnya rumah tangganya dengan Uya Kuya adalah kenyataan dan tidak ada settingan sama sekali.
Baca Juga: Kerap Membela Ayu Ting Ting, Ivan Gunawan Ungkap Perasaannya saat Dihipnotis Uya Kuya
“Program TV gue emang ada yang settingan,”ungkap Uya Kuya dalam sebuah podcast sebagaimana dikutip Malang Terkini dari video yang diunggah oleh channel YouTube TS Media pada 14 Oktober 2021.
Uya Kuya berpendapat bahwa 95 persen dari acara TV di dunia adalah settingan. Namun ia mengaku settingan buatannya lebih baik dan berstandar kelas dunia.
Bahkan ia menjamin bahwa settingan yang pernah ada dalam acara 'Rumah Uya' miliknya adalah kejadian yang memang benar terjadi dan diperankan oleh orang-orang yang bermasalah itu sendiri.
Lebih lanjut ia menceritakan bagaimana ia sempat bermasalah dengan Denise Chariesta. Pria yang mewarnai rambutnya dengan warna biru ini mengungkapkan bahwa perselisihan itu benar adanya, namun ia sempat mengeluarkan biaya yang sangat tinggi saat itu.
Untuk menyewa Billboard saja ia harus membayar lebih dari dua ratus juta. Namun ia mengaku bahwa karena permasalahannya itu justru channel Youtubenya berkembang dan mendapatkan adsense dari situ.
Baca Juga: Akhirnya Temui Kakek Suhud, Baim Wong: Terima Kasih Tegurannya
Setelah meledaknya kasus perselisihan tersebut, Uya Kuya mengaku ia telah mendapatkan tawaran pekerjaan karena menganggap settingan tersebut beda dan out of the box.
“Akhirnya gue dapat kerjaan dari dua perusahaan besar untuk jadi konsultan untuk membranding produk dia dengan cara gimmick-gimmick yang gue buat,” jelas ayah dari Cinta Kuya dan Nino Kuya.
“Gue pernah membuat gimmick di politik, gue di belakang layar membuat gimmick yang positif,” lanjutnya. Ia memberikan gimmick positif agar citra politikus tersebut menjadi positif sehingga banyak masyarakat yang akan memilihnya.
Uya Kuya melanjutkan settingan yang ia buat tidak memberikan kerugian bagi orang lain, justru memberi hiburan.
Menurutnya, jika memang penonton menyukai suatu acara maka silahkan menonton. Namun jika tidak, jangan ditonton. Pada dasarnya penonton bisa memilih acara yang disukai.
Baca Juga: Berpolemik dengan Baim Wong, Kakek Suhud Akhirnya Klarifikasi tentang Omongan Tetangganya
Ia percaya banyak acara di Indonesia yang sebenarnya menggunakan gimmick untuk menarik minat penonton.
“Orang yang bisa memikirkan settingan atau perencanaan seperti itu adalah orang yang pintar, jenius,” ungkapnya bangga. ***
