Gilang juga mencoba meluruskan atas kesalahpahaman yang sudah terlanjur ramai dan menjadi perbincangan banyak pihak ini dengan mengatakan bahwa penjualan MS Glow itu fluktuatif dan bisa mencapai 2 juta produk terjual dalam satu bulan.
Warganet yang membaca isu tentang omzet MS Glow yang bisa mencapai 600 M dalam sebulan ini mencoba membandingkannya dengan “pemain lama” seperti Martha Tilaar (MBTO) dan Mustika Ratu (MRAT) yang sudah listing di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Pada tahun 2020, penjualan produk Martha Tilaar berhasil menyentuh angka Rp297 miliar dalam satu tahun, yang berarti omzetnya dalam satu bulan sebesar Rp24,75 miliar.
Pun dengan Mustika Ratu, mereka mencatatkan omzetnya dalam satu tahun sebesar Rp318 miliar dan rata-rata Rp26,4 miliar per bulan.
Jika melihat dari penghasilan dua “pemain lama” ini, maka MS Glow mendapatkan omzet 24 kali lebih besar dari nama-nama yang sudah beredar lama dalam urusan kosmetik di negeri ini.
Benar atau tidaknya omzet per bulan dari MS Glow ini, laporan keuangannya tetaplah bersifat rahasia. Berbeda dengan Mustika Ratu dan Martha Tilaar yang memang sudah listing di BEI dan siapa saja bisa membaca laporan keuangan keduanya dengan mudah. ***