Baca Juga: Update Kasus Video Injak Al-Quran! Pelaku Mengaku Bukan untuk Menista Agama Tetapi Demi Hal Ini
Dan ia dilahirkan pada tanggal, 11 Desember 1949 dan memiliki seorang istri yang Bernama Darniaty Pariadji, dan keduanya sama-sama melayani di Gereja Tiberias Indonesia.
Ia meninggal dunia di umur 72 tahun pada Kamis, 5 Mei 2022.
Pdt. Yesaya Pariadji juga merupakan mantan pebisnis, namun memilih untuk melayani Tuhan secara penuh, setelah ia mengalami kesembuhan dari kelumpuhan.
Dan ia memulai pelayanannya bersama istri, memulai pelayanan mereka di Persekutuan doa, ibadah di kantor-kantor, restoran dan apotik yang dirintis oleh istrinya, Darniaty Pariadji.
Selain itu, yang menjadi ciri khas dari pelayanan Pdt. Pariadji adalah minyak urapan dan kesembuhan, sehingga banyak orang yang kemudian mengikuti kebaktian yang di pimpin olehnya dan berharap menerima kesembuhan dari Tuhan atas penyakit mereka.
Baca Juga: Renungan Harian Kristen: 6 Mei 2022: Percaya Akan Janji Tuhan
Pdt. Pariadji rajin mempelajari dan memahami buku-buku yang dapat memperdalam pengertiannya akan Firman Tuhan seperti berbagai buku tentang literature teologi, sejarah gereja, bahkan kitab Talmud.
Hingga akhirnya ia menjadi mahasiswa sekolah teologi, karena perintah Tuhan kepadanya untuk membaca Alkitab dan kehausan akan Firman Tuhan yang dalam.
Dan semangat serta kecintaannya akan Tuhan, terus terpelihara sampai ia meninggal di usia yang ke-72 tahun, sehingga banyak jemaatnya sangat berduka atas kepergiannya.***