Hal tersebut membuat rumah dari sebagian anggota grup ini sering menjadi langganan banjir dan membuat inisiatif untuk membuat movement.
Mereka sering menggunakan media sosial untuk mengabadikan kegiatan mereka sekaligus untuk membuat inspirasi kepada para pemuda di daerah lain di Indonesia melakukan hal yang sama.
Kejadian demi kejadian mereka temui ketika melakukan kegiatan ini seperti terkena pecahan kaca, mencium bau yang tidak sedap sehingga mengganggu pernapasan dan hal-hal lainnya.
Saat ini akun media sosial mereka telah banyak diikuti oleh penggemar. Seperti di aplikasi TikTok mereka telah memiliki 1 juta pengikut dan hampir 3 juta yang menyukai video mereka.
Sedangkan di akun Instagram telah memiliki 17,5 ribu pengikut dan hampir 30 postingan. Komentar positif warganet terhadap aksi mereka membanjiri kolom komentar di media sosial.
Baca Juga: Profil Mayor Bagas Firmasiaga Tersangka Rudapaksa pada Kowad di Bali, Ini Biodata Lengkapnya
Namun tak sedikit pula yang mencibir dan mengatakan jika kegiatan yang mereka lakukan ini hanya untuk kebutuhan konten semata dan menarik perhatian dan pujian dari netizen.***