Network
Ia mengatakan, orang tua yang ingin anaknya sukses dan kaya, maka sang anak sejak kecil harus dimotivasi. "Kasih cerita heroik, keberhasilan orang, yang akhirnya darah dagingnya dipenuhi ambisi," katanya.
Hotman lantas menunujukkan buku biografi Ren Zhenfei, pendiri Huwaei. Dikatakan, sampai usia 18 tahun, Zhenfei masih hidup miskin di Tiongkok.
Waktu dia kecil, ibunya menanam labu agar bisa makan. Saat makan malam, berkumpullah keluarga.
"Kau tahu labu, dua jam lagi orang pasti lapar lagi. Lalu, ibunya masak lagi akar pohon. Tapi, tiap malam ibu Zhenfei menceritakan kisah heroik. Ia cerita kepahlawanan zaman dahulu yaitu Hercules melawan ibu tirinya Hera," tuturnya.
Saat mulai membuka pabriknya, Zhenfei membawa kasur ke kantor. Kalau capek, tidur di bawah meja kerja, lalu kerja lagi. "Kau jam 4 pulang, orang tua karaoke mulu, bagaimana anak akan sukses," cetusnya.
Hotman lantas menceritakan ibu kandungnya. "Saya bukan orang susah, bapak saya pedagang mobil dari Tapanuli. Tapi, ibu saya membeli ikan mujair satu ember untuk makan anak 10. Sambil makan, ibu saya selalu bilang ini agar kau sekolah pintar," tuturnya.
Baca Juga: Karena Hal Sepele Ini Anggota Brimob Tega Banting Anak Kucing ke Parit, Netizen Geram!
Di tahun 1970-an, ibunya dari daerah, tetapi bisa menyekolahkan 6 orang anak di tahun yang sama di kampus termahal Universitas Parahyangan, bergaul dengan orang Chinese kaya.
Pesan penting yang disampaikan Hotman adalah jangan terlalu banyak sekolah. "Menjadi Profesor doktor itu pajangan. Saya doktor cumlaude, tapi yang paling penting adalah jam terbang kerja," tegasnya.
Kalau sudah lulus sarjana, Hotman menyarankan agar langsung kerja. "Salah satu sahabat saya, Prajogo Pangestu, klien dan sahabat saya, pemilik Barito Group, saya pernah dampingi dia di sebuah pertemuan. Saya kuasa hukum bergelar doktor."
