Obesitas Mudah Menyerang Anak-Anak, Remaja dan Orang Dewasa, Begini Cara Mengatasinya!

22 Oktober 2022, 14:55 WIB
Ilustrasi: Obesitas Mudah Menyerang Anak-Anak, Remaja dan Orang Dewasa, Begini Cara Mengatasinya! /Pixabay.com/Rilsonav

MALANG TERKINI - Obesitas merupakan salah satu penyakit yang banyak menyerang masyarakat. Keadaan ini mudah diderita oleh anak-anak, remaja dan orang dewasa.

Menurut UNICEF pada tahun 2021, kasus obesitas merupakan krisis kesehatan masyarakat global. Hal ini dapat disebabkan karna kebiasan dan pola kegiatan sehari-hari.

Penderita yang mengidap obesitas ini cenderung akan memiliki penyakit – penyakit lain yang akan diderita. Tak jarang anak-anak, remaja juga menderita penyakit kronis seperti orang dewasa.

Baca Juga: 4 Hal Yang Perlu Diperhatikan Terkait Obesitas Pada Anak, Remaja dan Orang Dewasa

Obesitas seringkali dikaitkan dengan gaya hidup seseorang. Gaya hidup di Kota lebih cenderung menyebabkan anak-anak, remaja dan dewasa mengalami obesitas.

Orang yang tinggal dikota lebih sering mengkonsumsi makanan olahan dan makanan tidak sehat karna aksesnya yang lebih mudah, variasi jenisnya yang lebih banyak, serta harganya yang lebih murah.

Selain itu, gaya hidup di perkotaan cenderung lebih banyak diam dan duduk, hal ini menyebabkan seseorang beresiko obesitas karna kurang olahraga.

Bila sudah menderita obesitas atau bahkan sudah mengidap penyakit penyerta, sangat disarankan untuk mengatasi atau menurunkan tingkat obesitasnya agar lebih sehat.

Baca Juga: Riza Syah Kekasih Lyodra, Profil dan Biodata Lengkap: Umur, Asal, Karir hingga Penghargaan

Berikut 5 cara untuk mengatasi obesitas, yaitu mengatur pola makan dan pola aktivitas, diet rendah energi, psikoterapi dan pengobatan.

1. POLA MAKAN

Pada pola makan bisa dilakukan pencegahan yaitu dengan mengkonsumsi makanan beragam seperti mengandung makanan pangan, lauk pauk, sayur dan buah.

Lalu mengutamakan konsumsi makanan sumber karbohidrat kompleks, sumber protein hewani dan nabati. Upayakan selalu mengkonsumsi makanan sehat dan diolah dengan cara yang sehat.

Membatasi konsumsi lemak, minyak, gula serta alkohol. Membiasakan pola makan teratur dengan porsi makan malam lebih sedikit dari pagi dan siang.

2. POLA AKTIVITAS

Untuk pencegahan pola aktivitas ialah meningkatkan aktivitas fisik minimal 1 jam perhari, membatasi aktivitas yang kurang gerak, membatasi tidur berlebih.

Baca Juga: Riza Syah Kekasih Lyodra, Profil dan Biodata Lengkap: Umur, Asal, Karir hingga Penghargaan

Melakukan olahraga 2-3 kali dalam seminggu dengan durasi 30-50 menit per Latihan. Latihan fisik bersifat aerobik seperti jalan cepat, lari, senam dan treadmill.

Melakukan Latihan fisik aerobik seperti naik sepeda, jogging, renang dan golf. Lalu Latihan fisik anaerobik seperti angkat beban, senam pernafasan, lompat tinggi dan karate. Hal ini juga dapat dikombinasikan keduanya.

3. DIET RENDAH ENERGI SEIMBANG

Selain mengatur pola keseharian, disarankan juga untuk melakukan diet rendah energi seimbang.

Diet rendah energi seimbang yaitu dengan cara Mengurangi konsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, jagung, kentang dan sereal.

Baca Juga: Profil dan Biodata Brigjen Yehu Wangsajaya, Lengkap: Umur, Asal, Keluarga, Pendidikan, Pangkat, Jabatan

Lalu menghindari konsumsi gula pasir, gula merah, sirup, kue manis, madu, selai, dodol, cokelat, permen, minuman ringan, dan yang mengandung gula tinggi.

Mengusahakan untuk tidak memasak makanan dengan digoreng dan menggunakan santan, mentega serta margarin.

Memperbanyak makan yang kaya serat yaitu memasak sayur dengan direbus, dikukus, ditumis dengan sedikit minyak.

Selain itu memakan buah tanpa pemanis tambahan seperti gula, kental manis. Hal ini dikarenakan dalam buah sendiri sudah mengandung gula alami.

Baca Juga: Profil Adipati Dolken Pemeran Wisnu dalam Film Perfect Strangers Versi Indonesia, Berikut Biodata Lengkapnya

Menghindari buah dengan energi tinggi seperti durian, nangka , sawo, cemperda, srikaya. Dan mengonsumsi buah sebagai makanan selingan.

Meningkatkan konsumsi cairan baik dari kuah sayur dan air putih, minimal sepuluh gelas perhari. Serta mengusahakan makan dengan porsi kecil.

4. PSIKOTERAPI

Mencegah obesitas selain mengubah pola keseharian juga bisa dengan psikoterapi. Psikoterapi dilakukan oleh tenaga Kesehatan terlatih agar dapat membantu memotivasi diri untuk berperilaku lebih sehat.

5. PENGOBATAN

Selain itu, upaya mencegah obesitas dengan cara pengobatan. Biasanya pengobatan dilakukan apabila IMT sudah sangat tinggi atau memiliki riwayat penyakit.

Baca Juga: Waspada! Kenali Ciri, Sebab, dan Cara Pencegahan Gangguan Ginjal

Pengobatan untuk obesitas dapat dilakukan di puskesmas, dokter keluarga, klinik maupun rumah sakit. ***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler