Inilah 6 Kebutuhan Dasar Manusia versi Tony Robbins, Pentingnya Memahami Kepribadian

9 Maret 2023, 16:30 WIB
Tony Robbins memberikan materi mengenai 6 kebutuhan dasar manusia dan pentingnya memahami kepribadian //Tangkapan layar YouTube/Occupational Health Academy

MALANG TERKINI – Sosok Tony Robbins sering muncul di berbagai platform media karena ide dan gagasannya yang penuh dengan muatan motivasi. Tony terkenal karena pandangannya mengenai 6 kebutuhan dasar manusia. Hal tersebut membuat Tony diundang menjadi narasumber di berbagai seminar prestisius.

Anthony Jay Robbins, penulis, pembicara, dan filantropi. Tony dikenal sebagai motivator di berbagai seminar internasional dan juga mentor dalam pengembangan diri. Pria berkebangsaan Amerika Serikat ini mengemukakan pandangannya yang unik mengenai dorongan manusia untuk mendapatkan kebahagiaan.

Tony berpendapat bahwa dorongan tidak terlihat dalam proses pengembangan diri merupakan hal terpenting di dunia ini. Semua orang memiliki kemampuan rasional untuk mewujudkan suatu hal yang mereka inginkan. Namun, emosi merupakan faktor terbesar bagi dorongan manusia dalam menjalani kehidupan.

Baca Juga: Memahami Ikigai: Filosofi Hidup Orang Jepang untuk Menggapai Tujuan Hidup

Berdasarkan hal tersebut, kemampuan berpikir rasional manusia dapat kehilangan fungsinya ketika emosi ikut terlibat dalam kepentingan manusia. Tony belajar dari Steve Jobs, salah satu pendiri, ketua, dan mantan CEO Apple Inc. Tony menjelaskan bahwa orang-orang tidak membeli produk, mereka membeli perasaan.

Tony berpendapat bahwa ada dua pelajaran penting. Pertama adalah adanya ilmu pengetahuan tentang pencapaian, semua orang dapat mewujudkan apapun yang mereka inginkan selama mereka mengetahui aturan main pengetahuan yang telah tersedia.

Kedua adalah seni pemenuhan. Menurutnya, hal terpenting dari seni pemenuhan adalah apresiasi dan kontribusi. Kita akan merasakan pemenuhan sejati dalam diri ketika kita mendapatkan apresiasi dan memberikan kontribusi kepada orang lain.

Tony menjelaskan tentang enam kebutuhan dasar manusia. Empat kebutuhan pertama disebut sebagai kebutuhan kepribadian (needs of the personality) dan dua kebutuhan lainnya disebut sebagai kebutuhan gairah (needs of spirit). Berikut enam kebutuhan dasar manusia menurut Tony Robbins:

Baca Juga: Memahami Pelajaran Hidup dari Film Ngeri-ngeri Sedap

Kebutuhan kepribadian

1. Kepastian (certainty)

Semua orang cenderung menginginkan kepastian untuk merasakan kenyamanan dan menghindari rasa sakit. Manusia membutuhkan kepastian dalam ranah kebutuhan yang mereka inginkan seperti hubungan, keuangan, hiburan, dll.

Selain itu, tidak jarang seseorang menonton film yang sudah pernah ia tonton atau pergi liburan ke destinasi wisata yang pernah ia kunjungi sebelumnya. Hal tersebut terjadi karena seseorang butuh kepastian untuk kembali merasakan pengalaman yang disukainya.

Kebutuhan kepastian ini membuat manusia cenderung memilih untuk berada di zona nyaman. Oleh sebab itu, jika seseorang mendapatkan semua kepastian secara mutlak, ia akan kehilangan gairah, mudah merasakan kebosanan, dan menjadi tidak berkembang.

2. Ketidakpastian (uncertainty/variation)

Manusia cenderung membutuhkan ketidakpastian. Dalam hal ini, ketidakpastian merujuk kepada variasi dan kejutan-kejutan dalam hidup. Namun, sebenarnya manusia membutuhkan kejutan yang mereka inginkan. Ketika kejutan tersebut bersifat buruk, seseorang cenderung menyebutnya sebagai suatu masalah.

Baca Juga: Booster Kedua Siap Gunakan Vaksin Produk Dalam Negeri IndoVac

Manusia cenderung senang mempertaruhkan hal-hal yang menurut mereka layak untuk diperjuangkan demi meningkatkan kualitas diri. Oleh karena itu, manusia membutuhkan berbagai tantangan untuk membuat hidup menjadi lebih berwarna.

3. Merasa penting (significant)

Semua orang butuh untuk merasa dirinya penting, spesial, unik, Seseorang dapat merasa penting dengan berbagai cara seperti mendapatkan banyak uang, mencari ilmu sebanyak-banyaknya, meningkatkan keahlian diri, dan lain sebagainya. Seseorang cenderung membutuhkan apresiasi dari orang lain.

Ketika seseorang merasa bahwa dirinya tidak spesial dan tidak mendapatkan sorotan dari lingkungan sekitar, ia cenderung akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan perhatian orang lain.

Bahkan tidak sedikit orang yang melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai dan norma masyarakat tertentu untuk mendapatkan perhatian. Oleh sebab itu, banyak orang di luar sana yang rela melakukan kejahatan agar mereka dihormati orang lain.

4. Keterikatan hubungan dan cinta (connection and love)

Baca Juga: 4 Edible Flower Berkhasiat, Bunga yang Bisa Ditanam di Indonesia

Setiap orang butuh untuk menjalin hubungan dengan orang lain, baik hubungan keluarga, pertemanan, maupun percintaan. Manusia sebagai makhluk sosial ingin terus terhubung dengan orang lain. Manusia membutuhkan rasa keterikatan emosional dengan orang lain, bahkan dengan makhluk lain.

Manusia cenderung berkumpul dengan orang-orang yang memiliki ciri yang sama denga mereka seperti ketertarikan, hobi, cara berpikir, dan lain-lain. Oleh sebab itu, banyak orang yang memilih untuk bergabung ke dalam komunitas yang mewakili identitas diri mereka.

Dalam hubungan, mereka cenderung menjalin hubungan dengan orang lain yang dapat membuat mereka merasakan kenyamanan dan menghindari rasa sakit. Tidak sedikit juga orang yang memiliki ikatan emosional dengan hewan peliharaannya sendiri seperti kucing dan anjing.

Kebutuhan gairah

5. Pertumbuhan (growth)

Dunia terus berubah dan teknologi terus berkembang. Seseorang yang tidak meningkatkan kualitas diri akan kesulitan dalam beradaptasi dengan perubahan zaman.

Manusia membutuhkan pertumbuhan sebagai insting bertahan hidup. Mereka butuh untuk menumbuhkan kualitas diri, hubungan, bisnis, dan lain sebagainya. Kebutuhan untuk bertumbuh ini merupakan syarat agar manusia dapat menikmati keberlangsung hidup yang mereka miliki.

Baca Juga: Analisis Film Whiplash: Ironi Kedisiplinan dan Obsesi

6. Memberikan kontribusi (contribute)

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki kebutuhan untuk memberikan kontribusi kepada orang lain. Seseorang cenderung mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan ketika membantu orang lain.

Sebaliknya, orang yang hanya memikirkan dirinya sendiri cenderung akan merasakan sesuatu yang kurang meskipun dirinya berkelimpahan sumber daya.

Semakin banyak memberi, semakin banyak pula menerima. Ketika manusia banyak berbagi kepada orang lain, baik pikiran, waktu, tenaga, maupun materi, mereka akan mendapatkan berbagai bentuk kebaikan pula.***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler