Mengenal Minimalisme, Sebuah Gaya Hidup Praktis Anti Ribet untuk Kehidupan Sehari-hari

16 Maret 2023, 08:35 WIB
Ilustrasi. Mengenal minimalisme, sebuah gaya hidup untuk menjadi lebih praktis anti ribet untuk kehidupan sehari-hari //Pexels/Andrea Piacquadio

MALANG TERKINI – Di era saat ini, gaya hidup kian meningkat dan orang-orang cenderung menjadi lebih konsumtif terhadap barang-barang yang sebenarnya tidak dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, minimalisme menawarkan gaya hidup praktis anti ribet yang mengutamakan kebutuhan dan hal-hal penting dalam hidup.

Minimalisme merupakan sebuah gaya hidup yang berfokus pada meminimalkan gangguan atau distraksi yang dapat membuatmu melakukan hal yang penting saja. Dengan kata lain, minimalisme merupakan sebuah gaya hidup yang mengutamakan hal-hal yang penting dalam hidup.

Gaya hidup minimalis juga berarti tentang mendapatkan apa yang membuatmu bahagia dan menghilangkan apa yang tidak membuatmu bahagia. Dengan demikian hidup yang kita jalani menjadi lebih praktis dan sederhana.

Baca Juga: Memahami Ikigai: Filosofi Hidup Orang Jepang untuk Menggapai Tujuan Hidup

“Hidup itu sangat sederhana tetapi kita bersikeras membuatnya menjadi sulit,” Confucius.

Ketika kamu menerapkan hidup minimalis artinya kamu menyederhanakan hidup untuk sebuah kualitas. Berapa banyak waktu yang kamu habiskan di aplikasi online shop? Berapa banyak barang yang masih menggantung di keranjang belanjamu?

Mungkin ada banyak barang yang ingin kamu beli tetapi ketika kamu tidak membeli barang tersebut bukan berarti akhir sebuah kehidupan. Kamu masih bisa hidup nyaman tanpa barang-barang tersebut bukan?

Pada kenyataannya, kita hanya membutuhkan sangat sedikit barang dan semua yang kita miliki sebenarnya sudah cukup untuk melanjutkan hidup.

“Puaslah dengan apa yang kamu miliki, bergembiralah apa adanya. Ketika kamu sadar tidak ada yang kurang, seluruh dunia adalah milikmu.” Lao Tse.

Baca Juga: Rekap Hasil All England 2023: Jonatan Christie Tumbang, Chico dan Apri/Fadia Jalani Debut Manis

Banyak barang, banyak tanggung jawab. Banyak tanggung jawab mendatangkan banyak masalah. Kamu butuh mengeluarkan biaya dan menyisihkan sebagian penghasilanmu untuk membayar barang-barang yang kamu inginkan.

Sementara kesenangan dari memiliki barang baru tersebut mungkin hanya kamu rasakan dalam sesaat saja. Perasaan paling buruk adalah ketika barang tersebut sudah tidak begitu menarik dan bermanfaat tetapi kamu masih harus membayar cicilan barang tersebut setiap bulan.

Memiliki barang juga berarti kamu harus menyimpannya. Jika kamu hobi berbelanja pakaian, kamu perlu memiliki lemari yang besar. Jika kamu hobi bergonta-ganti sepatu, kamu perlu memiliki rak sepatu yang dapat memuat banyak pasang sepatu.

Masalah penyimpanan ini terlihat sepele hingga membuat lemari penyimpanan penuh dan tidak menyisakan ruang. Belum lagi masalah perawatan. Laundry pakaian, perawatan sepatu, barang-barang berdebu, dan lain sebagainya. Perawatan tersebut bukan hanya membutuhkan waktu dan tenaga tetapi juga biaya yang tidak sedikit.

Baca Juga: Resah Karena Arus Impor Tekstil Bekas, Presiden Jokowi Minta Disetop

Manfaat menerapkan hidup minimalis

1. Mengurangi stress

Dengan menerapkan hidup minimalis dapat mengurangi tingkat stress. Sebagai manusia, kita tidak akan terlepas dengan masalah hidup yang membuat stress. Alangkah baiknya jika tempat tinggal yang kita huni tidak menambah beban pikiran.

Secara finansial, seorang minimalist lebih hemat karena mengeluarkan uang hanya untuk hal-hal yang penting sehingga mereka memiliki lebih banyak tabungan. Selain itu, hidup minimalis dapat membuat seseorang lebih merasa aman dari kesulitan ekonomi.

2. Memiliki lebih banyak ruang gerak

Dengan menerapkan hidup minimalis juga berarti memiliki lebih banyak ruang yang nyaman untuk bergerak. Rumah tidak penuh dengan barang-barang dan lebih leluasa beraktivitas.

Dari segi waktu, hidup minimalis juga membuat seseorang terbebas dari tanggung jawab membersihkan dan merapikan banyak barang. Kamu bisa menggunakan waktu akhir pekan untuk istirahat dan bersantai dengan teman-teman dan keluarga, bukan justru merepotkan diri membersihkan barang-barang di rumah.

“Rumahmu seharusnya menjadi penangkal stress, bukan penyebabnya.” Peter Walsh.

Baca Juga: Profil dan Biodata Laudya Cynthia Bella, Pemeran Siti Raham dalam Film Buya Hamka yang Akan Segera Tayang

Cara menerapkan hidup minimalis

Memulai hidup minimalis membutuhkan tekad dan konsistensi, apalagi jika kamu adalah tipe orang yang konsumtif. Kamu perlu mengubah mindset bahwa kamu hanya perlu memiliki barang yang kamu butuhkan dan merelakan barang-barang yang tidak bermanfaat.

1. Kenali diri

Kamu perlu mengenal dirimu lebih baik untuk mengetahui kebutuhan barang. Pertimbangkan barang-barang yang berhubungan dengan kebutuhan sehari-hari seperti barang-barang untuk kegiatan profesi, hobi, dan lain sebagainya. Kamu perlu cermat dalam menentukan barang-barang yang membawa manfaat ke dalam hidup.

2. Decluttering

Decluttering adalah kegiatan memilah barang-barang. Kamu perlu menyingkirkan barang-barang yang tidak kamu perlukan seperti pakaian yang tidak muat, sepatu yang tidak nyaman, elektronik yang tidak menyala, barang yang sudah lama tak digunakan, dan lain sebagainya.

Mengenai hal tersebut, kamu tidak harus membuangnya. Untuk barang yang masih dalam kondisi baik, kamu dapat menjualnya kembali atau memberikan kepada orang lain yang membutuhkan. Lakukan kegiatan decluttering ini setidaknya 5-6 bulan sekali.

3. Merelakan barang

Merelakan barang memang bukan perkara mudah apalagi ada cerita emosional di balik barang tersebut. Namun, rumahmu bukanlah museum yang menyimpan barang-barang bersejarah. Kamu perlu berpikir rasional demi kebutuhan dan kenyamanan tempat tinggalmu.

Baca Juga: Polres Blitar Kota Tetapkan 5 Orang Tersangka atas Kasus Ledakan Bubuk Mesiu di Dusun Tegalrejo

Jika kamu memang sangat ingin mengenangnya, buatlah album foto atau membuat video yang menceritakan barang tersebut kemudian abadikan kenangan tersebut di sosial media. Merelakan memang bukan suatu hal yang mudah tetapi hal tersebut merupakan fase kehidupan yang harus dijalani.

“Hanya karena sesuatu membuatmu bahagia di masa lalu bukan berarti kamu harus menyimpannya selamanya.” Melva Green.

4. Memiliki barang sesuai kebutuhan

Kamu perlu memastikan barang-barang di rumahmu benar-benar kamu butuhkan, termasuk barang yang kamu dapatkan secara gratis. Memang ada kebahagiaan tersendiri ketika bisa mendapatkan barang tanpa mengeluarkan uang tetapi itulah tantangannya.

5. Membeli barang berdasarkan kualitas

Barang yang murah seringkali memiliki kualitas yang kurang baik sehingga waktu pemakaiannya lebih singkat. Oleh karena itu, selalu utamakan kualitas ketika membeli barang.

Hal tersebut bukan berarti membeli barang yang mahal dengan fitur paling lengkap. Kamu bisa membeli barang dengan spesifikasi sesuai kebutuhan dan kualitas terpercaya sehingga biaya yang dikeluarkan sebanding dengan manfaat dan waktu pemakaiannya.

Baca Juga: Tedx Talks Jon Jandai: Hidup Itu Mudah, Kemunduran Peradaban Mempersulit

6. Gunakan barang hingga habis masa pemakaian

Belilah barang baru ketika barang lama sudah habis atau rusak. Jangan membeli untuk stok atau untuk jaga-jaga. Pada kenyataanya, hal tersebut hanya akan menumpuk banyak barang hingga mendekati masa kadaluarsa atau rusak karena jarang digunakan.

7. Peduli lingkungan

Dengan menerapkan hidup minimalis, secara tidak langsung kamu telah berkontribusi pada penyelamatan lingkungan. Seorang minimalis lebih mengutamakan kualitas barang daripada barang yang rapuh dan mudah rusak.

Barang-barang diproduksi secara massal dengan kualitas rendah, tidak ramah lingkungan, dan proses pembuatannya membutuhkan banyak energi lingkungan dan menghasilkan banyak limbah. Barang-barang tersebut hanya akan menimbulkan penumpukan sampah di berbagai tempat.

Hidup minimalis bukan berarti hidup dalam keterbatasan tetapi justru membawa kebahagiaan melalui mengubah mindset dan secara sadar membiasakan diri untuk mempertahankan hal-hal yang benar-benar penting.

Jika kamu merasa ada sesuatu hal yang tidak penting, merugikan, hingga menyita energi dan pikiran, jangan ragu untuk merelakannya.

“Semakin banyak yang kamu miliki, semakin kamu sibuk. Semakin sedikit yang kamu miliki, kamu semakin bebas.” Bunda Teresa.***

Editor: Iksan

Tags

Terkini

Terpopuler