7 Fakta Menarik tentang Queen Charlotte, Kehidupan Nyata di Balik Seri Bridgerton Baru Netflix

12 Mei 2023, 17:28 WIB
Ilustrasi. Queen Charlotte dan keluarganya / // Website/ royal.uk

MALANG TERKINI – Serial Bridgerton terbaru dari Netflix dengan judul Queen Charlotte: A Bridgerton Story tengah menjadi perbincangan.

Tontonan streaming di Netflix ini merupakan prequel spin-off dari serial Bridgerton, yang telah mulai tayang perdana pada 4 Mei 2023.

Queen Charlotte dari Golda Rosheuvel tampil konstan dalam hit Netflix karya Shonda Rhimes, dan saat ini menyoroti kisah masa muda ratu ketika berkuasa pada masanya.

Baca Juga: Malaysia Sebut ‘Indomie Rasa Ayam Spesial’ dan ‘Penang Ah Lai White Curry Noodles’ Aman Dikonsumsi

Queen Charlotte muda yang berasal dari Jerman dan menjadi ratu Inggris ini mendapat spin-off tersendiri, di mana di serial ini diperankan oleh aktris pendatang baru India Ria Amarteifio, wanita berusia 21 tahun asal Inggris.

Fakta menarik Queen Charlotte seril Bridgerton teranyar Netflix

Dilansir Malang Terkini dari Glamour, mari kita tinjau detail tentang kehidupan dan karakter mendiang raja, mulai dari obsesinya terhadap tembakau hingga kecintaannya pada Pomeranian:

1. Queen Charlotte disebut sebagai "ratu kulit hitam pertama" Inggris

Terlahir sebagai Putri Charlotte dari Mecklenburg-Strelitz di timur laut Jerman, ada banyak perdebatan tentang asal usul ras nenek Ratu Victoria dan nenek buyut Ratu Elizabeth II ini.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Melihat Kucing atau Tikus? Ketahui Sifat Dominan dengan Gambar Ilusi Optik

Secara khusus, sejarawan Mario de Valdes y Cocom percaya dia adalah keturunan dari raja Portugis abad ke-13 dan kekasihnya dari Afrika Utara, Madragana. Sementara akademisi lain mempertanyakan validitas silsilah ini.

2. Hobi musik dan memelihara marsupial

Queen Charlotte menyukai musik, bahkan mempekerjakan Johann Christian Bach, putra dari Johann Sebastian Bach yang legendaris, sebagai guru musiknya. Dia juga mengundang Mozart tampil untuknya sebagai seorang anak. Dia pun sering melakukan duet musik dengan suaminya, memainkan seruling dan harpsichord.

Sementara itu, dia menjadi sangat tertarik pada naturalisme, baik membuat katalog tanaman maupun mendirikan kebun binatang yang melindungi kanguru pertama di tanah Inggris. Yang paling mengesankan, dia menyelaraskan dirinya dengan gerakan bluestockings feminis (wanita yang memiliki minat intelektual dan sastra), bersama dengan novelis Fanny Burney, penulis Elizabeth Harcourt, dan filsuf Margaret Cavendish.

3. Queen Charlotte menikahi suaminya pada pandangan pertama

Baca Juga: Apa Itu Sifilis? Ketahui 5 Fakta tentang Penyakit yang sedang Melonjak Hingga 70 Persen di Indonesia

Queen Charlotte tiba di London untuk menjadi ratu masa depan pada usia 17 tahun, saat itu dia hampir tidak bisa berbahasa Inggris.

Perjalanan laut dari kadipaten Jerman yang begitu panjang, membuat sang putri sakit, hingga gaun pengantinnya yang bertabur berlian tidak lagi cocok untuknya.

Namun demikian, dia akhirnya menikah dengan Raja George III, hanya enam jam setelah bertemu dengannya untuk pertama kali pada 8 September 1761, dalam sebuah upacara di Kapel Kerajaan di Istana St James.

4. Queen Charlotte fanatik pada anjing Pomeranian

Ratu Charlotte menyukai Pomeranian, dia sampai membawa dua dari mereka bersamanya saat dia pindah ke Inggris yang bernama Phoebe dan Mercury.

Di tahun-tahun berikutnya, dia sering memberi hadiah anjing kepada para abdi dalemnya, menjaga Pomeraniannya sendiri di sekelilingnya. Putranya, Raja George IV, dan putrinya, Queen Victoria, keduanya mewarisi kecintaannya pada spesies tersebut.

Baca Juga: Elon Musk Ungkap Fitur Baru Twitter untuk Panggilan dan Pesan Enkripsi

5. Queen Charlotte memiliki lebih dari selusin anak

Terlepas dari pernikahan mereka yang diatur dengan tergesa-gesa, George dan Charlotte terbukti sangat bahagia setidaknya selama 25 tahun, di mana sang ratu memiliki tidak kurang dari 15 anak, 14 di antaranya lahir di Istana Buckingham.

Charlotte-lah yang mengubah kediaman keluarga kerajaan di London dari St James's Palace menjadi Buckingham Palace, dibeli oleh George III sebagai Buckingham House pada 1762, serta Frogmore House di Windsor Park, tempat Duke dan Duchess of Sussex mengadakan resepsi pernikahan mereka pada tahun 1792.

Setelah penyakit raja mencegahnya untuk memerintah di tahun-tahun terakhirnya, dia juga semakin banyak menghabiskan waktu bersamanya di Istana Kew.

6. Kecanduan tembakaunya adalah legenda

Seperti yang disorot di Bridgerton, Queen Charlotte memang memiliki kecanduan tembakau. Dia memiliki sebuah ruangan khusus yang diisi dengan tembakau giling di Kastil Windsor dan mengumpulkan tidak kurang dari 90 kotak tembakau pada saat kematiannya pada tahun 1818.

Menurut Royal Collection Trust, dia menggunakan tembakau sebagai sarana untuk menyembuhkan sakit kepalanya yang sering terjadi.

Baca Juga: Profil Dr. Sulianti Saroso Jadi Google Doodle Hari Ini, Berikut Kisahnya

7. Queen Charlotte sering terlibat dalam musim perjodohan Inggris

Penggambaran Bridgerton tentang Queen Charlotte yang sangat terlibat dalam musim perjodohan memang benar. George III benar-benar mendirikan debutan pertama pada tahun 1780 untuk menghormati ulang tahun istrinya, yang disebut Queen Charlotte’s Ball, diadakan di Istana Buckingham setiap tahun sampai Ratu Elizabeth II membatalkannya di tahun 50-an.

Bahkan setelah suaminya menderita gangguan mental, dia menulis surat kepadanya yang menceritakan gosip di istana, banyak di antaranya dapat dibaca di Arsip Kerajaan.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler