Baca Juga: Bolehkah Menikah di Bulan Muharram atau Bulan Suro? Ini Penjelasannya Menurut Islam
Sebagian lainnya beranggapan bahwa mengadakan pernikahan di bulan Suro akan menyaingi ritual keraton, yang akan membuatnya sepi dan tak keramat lagi.
2. Berpindah rumah
Masyarakat Jawa mempercayai kalau ada yang disebut hari baik dan ada pula hari buruk. Menurut mitos di Jawa, hari-hari di bulan Suro bukanlah hari baik sehingga tidak dianjurkan melakukan pindahan rumah.
Mitos ini dipercaya hingga ada klaim bahwa yang melanggar pantangan Suro akan mengalami kesialan dan ketidakharmonisan dalam rumah tangga.
Baca Juga: 1 Muharram 1443 H, Ini Ucapan Tahun Baru Islam Menggunakan Bahasa Jawa Lengkap dengan Artinya
3. Adakan pesta hajatan
Bulan Suro dianggap sebagai bulan yang buruk sehingga pantangan untuk mengadakan berbagai pesta hajatan seperti pernikahan, sunatan, dan lainnya.
Namun, kepercayaan ini oleh sebagian masyarakat Jawa dianggap sebagai mitos belaka. Alasannya sama, beberapa beranggapan mengadakan pesta hajatan di bulan Suro hanya akan menyaingi ritual-ritual di keraton yang dirasa akan sepi.
4. Sering keluar rumah
Tepat pada saat malam satu Suro, sangat dilarang untuk keluar rumah atau melakukan aktivitas di luar rumah.
Pantangan itu dipegang teguh oleh masyarakat Jawa yang masih percaya bahwa keluar rumah di malam satu Suro akan mendatangkan musibah dan hal buruk dalam hidup.