MALANG TERKINI - Situasi yang tidak menentu dalam masa pandemi membuat seseorang rentan mengalami burnout.
Pada dasarnya, burnout adalah kondisi kelelahan secara psikis dan emosional. Burnout tidak sama dengan stres.
Jika tidak dicegah, burnout dapat mengganggu kualitas hidup hingga menurunkan produktivitas kerja.
Baca Juga: Kepribadian Berdasarkan Hari Lahir Zodiak Lengkap, Pisces Punya Kekuatan Psikis Terkuat
“Kalau kelelahan secara fisik saja dengan istirahat bisa selesai. Kalau kelelahan emosional, dengan istirahat saja belum tentu selesai. Maka harus ada intervensinya,” kata Iceu Amira DA, S.Sos., S.Kep., Ners., M.Kes, seorang dosen Fakultas Keperawatan Universitas Padjadjaran diansir Malang Terkini dari Unpad
Iceu menjelaskan, “burnout” merupakan sindrom psikologis yang disebabkan adanya rasa kelelahan yang luar biasa, baik secara fisik, mental, maupun emosional.
Dampaknya, seseorang dapat kehilangan minat dan motivasi terhadap apapun, baik mengenai urusan pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.
Lebih jauh lagi, burnout dapat mengurangi produktivitas dan menguras energi sehingga membuat seseorang merasa tidak berdaya, putus asa, lemah, dan cepat marah.
“Jika mengalami dalam waktu yang lama, akan berdampak pada kehidupan sosial terutama pekerjaannya,” kata Iceu.