MALANG TERKINI - Di dunia yang serba online, istilah copywriter dan content writer seringkali berseliweran di beberapa brosur lowongan pekerjaan terutama di bidang tulis-menulis. Lantas, apa perbedaan dua jenis pekerjaan ini? Simaklah!
Meski copywriter dan content writer sama-sama pekerjaan yang berkecimpung di dunia tulis-menulis, dua pekerjaan tersebut memiliki perbedaan yang mencolok, utamanya di bagian tujuan penulis atau organisasi mengedarkan hasil tulisan kepada para pembaca.
Baik copywriter dan content writer sama-sama berusaha menarik perhatian audiens sebanyak-banyaknya, tapi tujuan di baliknyalah yang berbeda.
Baca Juga: Ojo Dibanding-bandingke, Kosa Kata Malang 'Iyo Temenan' dan Blitar 'Hooh Tenan'
Jika content writer bertujuan untuk menghibur, mendidik, atau memberitakan sesuatu kepada audiens yang berhasil dijaring, sementara copywriter tujuan utamanya adalah membujuk atau mempersuasi mereka.
Sederhananya, untuk membedakan mana produk hasil content writer dan mana yang berasal dari copywriter secara sekilas, pembaca bisa mencermati gaya penyampaiannya. Jika disampaikan dengan gaya “ngiklan”, kemungkinan besar itu adalah produk copywriter.
Tujuan yang berbeda inilah yang membuat copywriter dan content writer menggunakan strategi yang berbeda guna mempermudah atau mempercepat perolehan tujuan tersebut, meski tidak memungkinkan dalam praktiknya kedua jenis profesi ini menggunakan strategi yang hampir serupa.
Baca Juga: Rahasia Menulis Buku Best Seller, Tips Langsung dari Penulis Terbaik