Being Happy, Apa itu? Simak 8 Tips Bahagia dan Tidak Mudah Stres

- 14 Mei 2023, 15:31 WIB
Ilustrasi. Being happy
Ilustrasi. Being happy / // Freepik/ ijeab

MALANG TERKINI – Rasa bahagia bukanlah sesuatu yang bisa dipaksakan pada seseorang, juga bukan merupakan hal yang pasti. Bagi setiap orang, kebahagiaan bisa berarti hal yang berbeda.

Memiliki lingkaran pertemanan yang baik, dapat diandalkan keluarga, mendapatkan pekerjaan impian, semua ini bisa menjadi sumber kebahagiaan.

Namun jika hanya berfokus pada satu aspek dalam hidup, mungkin akan sulit merasakan bahagia. Akan lebih baik jika kita lebih berkomitmen pada aspek secara keseluruhan, sehingga berefek secara jangka panjang.

Baca Juga: 5 Alasan Teratas Susah Dapat Pekerjaan, Seberapapun Kerasnya Usaha

Ternyata, hal bahagia dapat dicapai hanya dengan menambahkan kebiasaan tertentu untuk dijadikan rutinitas harian, dan menurut penelitian hal ini dinilai sangat bermanfaat.

Apa itu ‘being happy’?

Being happy atau menjadi bahagia, dalam psikologi adalah keadaan kesejahteraan emosional yang dialami seseorang baik dalam arti sempit, ketika hal-hal baik terjadi pada saat tertentu, atau lebih luas lagi, sebagai evaluasi positif terhadap kehidupan, dan pencapaian seseorang secara keseluruhan.

Kebahagiaan dapat dibedakan baik bebas dari emosi negatif seperti rasa sedih, takut, dan marah, maupun dari emosi positif lainnya seperti kasih sayang, kegembiraan, dan ketertarikan. Emosi ini sering terjadi bersamaan dengan ekspresi wajah tertentu, yaitu senyuman.

8 Tips menjadi bahagia

1. Sering tersenyum (dengan tulus dan bersungguh-sungguh)

Baca Juga: Arkeolog Temukan Jalan Berusia 7000 Tahun di Dasar Laut Mediterania

Senyuman bisa menerangi hari siapa pun. Senyuman adalah sinar matahari untuk banyak yang mengalami masa sulit. Secara ilmiah, tersenyum juga terkait dengan pelepasan hormon 'kebahagiaan' yang disebut dopamin, yang dikatakan membuat kita lebih bahagia dan membantu mengatasi stres.

Namun, meski tersenyum memang mengubah suasana hati, tidak berarti kita senyum namun pura-pura sepanjang hari. Pastikan senyum yang dibuat adalah tulus dan bersungguh-sungguh.

2. Tidur yang cukup

Kurang tidur telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan dan dikatakan merusak fungsi kognitif. Hal ini terkait dengan lekas marah, daya konsentrasi yang buruk dan penyakit kronis seperti masalah jantung, diabetes, obesitas dan banyak lagi.

Selain itu, tidur yang nyenyak juga penting untuk kesejahteraan emosional. Kebanyakan orang dewasa membutuhkan setidaknya 7 sampai 8 jam tidur malam setiap hari. Oleh karena itu, tubuh yang beristirahat dengan baik sama dengan tubuh yang sehat fungsi tubuhnya, menjaga pikiran dan tubuh untuk merasakan damai.

Baca Juga: Apa Itu Earworm? Sindrom Sebuah Lagu Terngiang di Kepala

3. Berolahraga secara teratur

Meskipun kebahagiaan sejati tidak mungkin selalu ada, namun kita bisa kurangi stres, kecemasan, dan gejala depresi dengan olahraga teratur atau aktivitas fisik. Latihan harian yang rutin akan membuat kita dalam kondisi yang baik, dan juga merawat kesehatan mental, meningkatkan harga diri, dan menjaga tubuh tetap sehat.

4. Makan makanan penambah mood

Tidak hanya makanan tertentu yang berdampak positif pada kesehatan fisik, tetapi mereka dapat bekerja secara ajaib untuk meningkatkan suasana hati.

Banyak penelitian mengaitkan nutrisi dengan kesehatan mental, dan menekankan pada peran makan makanan sehat untuk membangkitkan semangat. Mengkonsumsi makanan padat nutrisi katanya akan meningkatkan fungsi otak secara keseluruhan dan gangguan mood tertentu.

5. Merapikan dapat membantu

Baca Juga: Linda Yaccarino Bersemangat untuk Ubah Twitter

Decluttering adalah tindakan menghilangkan kekacauan di suatu tempat. Hal ini berhubungan dengan mengatur ruang dan merapikan area tertentu seperti lemari atau laci.

Meskipun kedengarannya sangat membosankan, hanya menghabiskan 20 menit waktu kita akan sangat membantu menghilangkan stres.

Kita dapat mengatur timer berapa lama pun kita siap berkomitmen dan mulai membersihkan lemari pakaian, meja, laci, meja belajar. Prioritaskan pada kesenangan saat melakukannya. Lakukan ini setidaknya seminggu sekali dan lihat seberapa baik perasaan kita setelahnya.

6. Perluas lingkaran sosial (tetapi nikmati juga kesendirian)

Memiliki teman atau menjadi bagian dari komunitas itu penting. Hal ini akan menghadapkan kita ke berbagai jenis orang, membantu belajar banyak tentang perasaan diri dan orang lain.

Temui teman secara teratur, habiskan waktu bersama keluarga dan buat rencana sesekali. Namun, jika merasa bahagia sendirian, lakukan itu juga. Terkadang, kita perlu memberi diri waktu untuk refleksi diri.

7. Miliki rencana dan tetapkan tujuan

Baca Juga: Kadar Vitamin D Rendah Jadi Faktor Risiko Long Covid

Jangan pernah bergerak maju tanpa rencana. Ketahui apa yang kita inginkan. Kita mungkin menemukan diri berjuang untuk sementara waktu, tetapi dengan tujuan yang jelas dalam pikiran, kita pasti akan mencapai sukses.

Buat jurnal, pertahankan tujuan dan tinjau kembali saat kita merasa down atau kehilangan.

8. Jangan berkutat pada dendam

Kecewa dengan seseorang yang kita cintai atau sayangi adalah bagian hidup. Kita mungkin merasa sakit hati dan dikhianati. Tetapi kita harus bertanya pada diri sendiri, jika masih menyimpan dendam tentu tidak akan membebaskan kita dari kesengsaraan. Hindari menyimpan dendam dan belajarlah memaafkan. Hanya melalui kebaikan dan kasih sayang itu kita akan menemukan bahagia.***

Editor: Niken Astuti Olivia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x