Deteksi Dini Kanker Payudara, PERABOI: Kombinasikan USG dan Mammografi

26 Oktober 2022, 20:54 WIB
Ilustrasi: Deteksi dini kanker payudara dengan USG payudara dan mammografi /Freepik/Freepik/

MALANG TERKINI - Bincang virtual pada Rabu, 26 Oktober 2022 di Jakarta oleh PERABOI (Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia) membahas tentang deteksi dini kanker payudara.

Seperti dikutip Malang Terkini dari Antaranews, dr Bajuadji, Sp.B.(K) Onk, MARS merekomendasikan metode deteksi dini kanker payudara dengan mengkombinasikan USG payudara dan mammografi.

Metode deteksi dini kanker payudara secara kombinasi ini diklaim mampu mendeteksi keganasan kanker hingga 95% tingkat akurasinya.

Baca Juga: Unilever Amerika Serikat Tarik 19 Jenis Shampoo Karena Diduga Menjadi Pemicu Kanker

"Kombinasi antara USG payudara dan mammografi bisa mendeteksi suatu keganasan (kanker) sampai angka 95%," tutur Bayu sapaan akrab Dokter dari PERABOI itu.

Sesuai penjelasan Bayu, USG payudara untuk mendeteksi kelenjar getah bening di ketiak, hipervaskularisasi, hiperkalsifikasi, benjolan payudara, dan mikrokalsifikasi.

Melalui USG payudara, 85% keganasan kanker payudara dapat segera di terdeteksi dan di identifikasi.

Selanjutnya BI-RADS (Breast Imaging Reporting and Data System) akan diserahkan kepada pasien USG payudara berupa skor klasifikasi temuan hasil pemeriksaan.

Baca Juga: Cara Pengobatan Untuk Pengidap Kanker Payudara, Ini Makanan yang Harus di Hindari

Skor dari hasil pemeriksaan dapat diklasifikasikan dalam beberapa kelompok tingkat keganasan kanker payudara.

Hasil USG payudara yang memiliki 1 sampai 2, masih tergolong kanker jinak. Skor 3 sudah memiliki risiko keganasan 5%, dan skor 4 atau 5 berada di 10-85% keganasan.

Kemudian masih menurut Bayu, jika skor hasil USG sudah mencapai angka 6, 90% dapat dipastikan bahwa pasien menderita keganasan kanker payudara.

"Jadi dengan USG payudara, kita bisa mendeteksi suatu keganasan sampai angka 85-90%. Dengan pemeriksaan sederhana dan non-invasif," tutur Bayu.

Baca Juga: Mengenal Angiosarcoma, Penyakit Kanker yang Menyerang Pembuluh Darah

Kemudian tentang mammografi, merupakan metode yang mampu mendeteksi keganasan kanker payudara hingga 90%, dengan kondisi hampir sama dengan USG payudara.

Pada metode mammografi, pasien juga akan diberikan BI-RADS, sama seperti metode USG payudara, namun satu hal yang membedakan adalah adanya gambaran tumor secara klinis pada metode mammografi.

"Misalnya pasien mengeluh ada benjolan di payudara sebelah kiri kurang lebih sebesar kelereng atau buah duku, tapi setelah mammografi ternyata ukurannya sudah sebesar bola tenis. Jadi kelihatan tumornya sudah sedemikian besar," ucap Bayu menjelaskan.

Bayu menyarankan, gaya hidup sehat dengan rutin melakukan medical check up baik ada ataupun tanpa keluhan melalui metode yang mengkombinasikan USG payudara dan mammografi.

Baca Juga: 2 Cara Deteksi Dini Kanker Payudara yang Wajib di Ketahui Para Wanita

Dengan mengkombinasikan kedua metode tersebut, kanker payudara dapat dideteksi secara dini dengan tingkat akurasi mencapai 95%.

Konsultasi dengan dokter bedah onkologi juga sangat penting dilakukan secara berkala 6 bulan satu kali, atau paling tidak satu tahun satu kali. Begitu menurut Bayu.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler