Pengertian, Penyebab, dan Gejala Badai Sitokin, Sindrom COVID-19 yang Bisa Berakibat Kematian

- 22 Agustus 2021, 20:30 WIB
Kenali pengertian, penyebab, dan gejala badai sitokin, sindrom COVID-19 yang bisa mengancam keselamatan nyawa manusia
Kenali pengertian, penyebab, dan gejala badai sitokin, sindrom COVID-19 yang bisa mengancam keselamatan nyawa manusia /pixabay/geralt/

MALANG TERKINI - Sindrom badai sitokin yang diketahui bisa menimpa penderita COVID-19 saat ini sedang banyak menjadi bahan perbincangan.

Pasalnya, salah seorang aktor dan YouTuber Indonesia, Deddy Corbuzier baru-baru ini mengungkapkan bahwa dia hampir kehilangan nyawa akibat badai sitokin.

Lantas, apa sebenarnya badai sitokin dan apa saja gejala yang disebabkan badai sitokin? Simak selengkapnya dalam artikel ini.

Baca Juga: Tips Sehat Deddy Corbuzier Selamat dari Covid-19 Padahal Sudah Hampir Meninggal Dunia

Pengertian badai sitokin

Badai sitokin adalah sebuah gejala medis di mana tubuh seseorang melepaskan terlalu banyak sitokin ke dalam darah secara cepat dan bersamaan.

Badai sitokin bukan termasuk kategori penyakit, melainkan masalah medis serius yang dapat terjadi karena beberapa masalah dasar.

Sindrom ini juga disebut sindrom pelepasan sitokin, Cervical Root Syndrome (CRS), atau badai sitokin saja.

Meskipun badai sitokin sudah ada di dunia medis sejak lama, sindrom ini menjadi sorotan sejak adanya pandemi COVID-19.

Pasalnya, badai sitokin merupakan salah satu gejala COVID-19 yang bisa mengancam keselamatan nyawa pasien.

Sebenarnya, badai sitokin merupakan salah satu bagian dari sistem kekebalan tubuh manusia yang bekerja melindungi tubuh dari berbagai penyakit, seperti COVID-19 dan influenza.

Sistem kekebalan tubuh mengandung banyak komponen berbeda yang membantu tubuh melawan infeksi.

Sistem ini mencakup berbagai jenis sel yang berkomunikasi satu sama lain melalui molekul sinyal, yang dikenal sebagai sitokin.

Akan tetapi, saat dilepaskan dalam jumlah berlebihan, sitokin dapat berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian.

Penyebab badai sitokin

Baca Juga: dr Gunawan Dapat Sekoper Uang dan Mobil Mewah dari Deddy Corbuzier, Ini Alasannya

Sitokin adalah sebuah protein kecil yang dilepaskan oleh beberapa jenis sel dalam tubuh manusia, salah satunya sel dalam sistem kekebalan tubuh.

Tubuh manusia mempunyai banyak sitokin berbeda yang masing-masing memiliki berbagai fungsi.

Beberapa sitokin berfungsi menarik sel-sel kekebalan tubuh, dan beberapa di antaranya memproduksi antibodi atau mengurusi sinyal rasa sakit.

Ada juga sitokin yang membantu menghasilkan inflamasi serta membuat pembuluh darah lebih mudah ditembus daripada biasanya.

Ketika kita terinfeksi penyakit, sistem imun atau kekebalan tubuh akan menyelaraskan respon tubuh kita terhadap infeksi dan memicu inflamasi atau pembengkakan.

Terkadang, respon tubuh terhadap infeksi bisa berlebihan, misalnya ketika virus COVID-19 mulai memasuki paru-paru dan memicu reaksi imun.

Sistem imun akan menarik sel-sel kekebalan tubuh (salah satunya sitokin) ke dalam area yang terinfeksi tersebut, sehingga mengakibatkan pembengkakan lokal.

Tetapi pada beberapa pasien COVID-19, kadar protein sitokin dilepaskan secara berlebihan dan tidak terkendali, yang kemudian mengaktifkan lebih banyak sel imun sehingga menyebabkan hiperinflamasi. Hal inilah yang bisa mengakibatkan kegagalan organ dan membunuh pasien.

Gejala badai sitokin

Badai sitokin dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, mulai dari gejala ringan seperti flu hingga gejala berat yang bisa mengancam nyawa.

Beberapa gejala yang disebabkan badai sitokin adalah sebagai berikut: demam, kelelahan, pembengkakan ekstrim, mual dan muntah, sakit otot dan sendi, ruam-ruam, sakit kepala, batuk, sesak napas, kejang-kejang, tubuh gemetar, kesulitan menyeimbangkan gerakan tubuh, halusinasi, serta kelesuan atau respon yang lambat.

Itulah beberapa penjelasan mengenai badai sitokin, salah satu sindrom COVID-19 yang bisa mengakibatkan kematian apabila tidak segera ditangani oleh profesional.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Alami Badai Sitokin hingga Hampir Meninggal, Dokter Gunawan Berikan Penjelasan

Mayoritas penderita COVID-19 diketahui tidak mengalami sindrom badai sitokin dan gejalanya.

Umumnya, badai sitokin dialami oleh orang-orang dengan gen spesifik yang membuat sistem kekebalan tubuh mereka bereaksi secara berlebihan saat terinfeksi suatu penyakit.

Sindrom badai sitokin adalah masalah disfungsi sistem imun yang sangat berbahaya. Karena itu, segera hubungi bantuan medis profesional untuk menerima perawatan terbaik apabila memiliki gejala-gejala badai sitokin. Semoga bermanfaat dan tetap sehat selalu.***

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Verywell Health


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x