Apa Itu Badai Sitokin? Berikut Penjelasan dr. Adam Prabata, Berpotensi Merusak Organ hingga Kematian

- 23 Agustus 2021, 19:21 WIB
Badai sitokin, pengertian dan penjelasan dari dari dr. Adam Prabata dan cara penanganannya secara tepat
Badai sitokin, pengertian dan penjelasan dari dari dr. Adam Prabata dan cara penanganannya secara tepat /pixabay/pearson0612/

 

MALANG TERKINI – Beberapa hari ini beredar berita salah satu pesohor negeri kita terkena Covid-19 dan sempat mengalami badai sitokin.

Deddy Corbuzier yang baru saja menceritakan kisah dirinya yang selama beberapa hari terpapar Covid-19, ternyata mengalami badai sitokin.

Apa sebenarnya badai sitokin itu dan bagaimana penjelasannya?

Baca Juga: Update Terbaru Vaksinasi Covid-19 untuk Anak Usia 0-17 Tahun, dr. Adam Prabata Ungkap Jenis Vaksin yang Aman

Dikutip Malang Terkini dari akun Instagram dr. Adam Prabata @adamprabata pada 23 Agustus 2021, menjelaskan apakah badai sitokin itu berikut penjelasannya.

Sitokin adalah molekul yang berperan dalam pengaturan respon imun dalam tubuh.

Sitokin terdiri dari sitokin pro-inflamasi dan sitokin anti-inflamasi.

Sitokin pro-inflamasi adalah sitokin yang berperan dalam meningkatkan peradangan, sedangkan sitokin anti-inflamasi adalah sitokin yang berperan dalam menurunkan peradangan dan perbaikan jaringan tubuh.

Baca Juga: Terbaru! Vaksin Moderna Aman untuk Anak Usia 12-17 Tahun, Ini Penjelasan dr. Adam Prabata

Jadi, badai sitokin adalah peningkatan sitokin pro-inflamasi dalam tubuh yang memicu respon imun agresif dan berpotensi membuat kerusakan organ hingga kematian.

Virus penyebab Covid-19 masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan respon imun yang hebat. Akibatnya adalah gangguan pernafasan berat, sindrom peradangan berat, gagal multi organ, sampai kepada kematian.

Badai sitokin berpotensi terjadi pada pasien Covid-19 pada saat kondisi berat. Atau bisa juga terjadi beberapa waktu setelah dinyatakan sembuh dari Covid-19.

Baca Juga: dr. Adam Prabata Sebut Vaksin Sinovac Terbukti Aman dan Mampu Memunculkan Antibodi pada Anak

Pasien Covid-19 yang berpotensi mengalami badai sitokin adalah yang memiliki komorbid, misalnya diabetes, hipertensi, obesitas, dan lain-lain. Komorbid yang diderita diketahui bisa berisiko menyebabkan Covid-19 yang berat.

Penderita komorbid juga memiliki kondisi peradangan (inflamasi) kronik di dalam tubuh, sehingga organ tubuh memiliki ketahanan lebih rendah untuk mengalami disfungsi organ akibat respon imun.

Menurut dr. Adam Prabata, kita harus tetap waspada saat sedang terkena Covid-19 dan meskipun sudah sembuh dari Covid-19.

Bersegera konsultasi ke fasilitas kesehatan bila diperlukan akibat gejala yang tidak membaik dan cenderung memburuk.

Kondisi darurat itu adalah bila muncul sesak nafas, nyeri dada yang berdebar, lemah sebelah atau tidak sadar, nyeri kepala hebat, dan kondisi gawat darurat lainnya.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Instagram @dradamprabrata


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x