Network
MALANG TERKINI - Risiko pornografi tidak hanya untuk anak laki-laki remaja, karena juga banyak anak perempuan yang mengakses situs pornografi.
Pada anak remaja, produksi neurotransmitter dopamin yang bertanggung jawab untuk mengendalikan hormon kesenangan dan penghargaan diproses pembentukan koneksi di otak. Maka, dengan ini remaja lebih rentan terhadap kecanduan.
Meningkatnya paparan seks di media menyebabkan muncul rasa keingintahuan yang tinggi pada remaja.
Baca Juga: Cara yang Tepat Memberikan Sex Education pada Anak, Orangtua Wajib Baca!
Dengan banyaknya orang tua dan guru yang sering tidak mau mengajarkan seks edukasi, itu membuat para remaja mencari informasi sendiri dan sering pornografi menjadi informasi utama mereka.
Dikutip dari addictionhelper oleh Malang Terkini 22 Oktober 2021, sebuah studi menunjukkan bahwa pengguanaan pornografi internet dapat menyebabkan kesulitan pada seks.
Terlalu banyak waktu yang dihabiskan sendirian di depan layar komputer atau handphone dapat menyebabkan kerusakan pada kesehatan mental dan fisik.
Terlalu banyak menonton pornografi menyebabkan perubahan otak pada penontonnya. Pornografi menciptakan pandangan yang menyimpang tentang seperti apa hubungan seksual yang normal.
Dengan banyaknya situs porno yang ada secara online dan mudah diakses, situasi ini sulit untuk dikelola. Regulasi industri yang begitu besar memang sangat sulit.
