Ciri dan Tanda Sapi Terkena Wabah Penyakit Mulut dan Kuku atau PMK, Salah Satunya Hilang Nafsu Makan

- 13 Mei 2022, 06:50 WIB
Ciri atau tanda Sapi Terkena Wabah PMK. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc.
Ciri atau tanda Sapi Terkena Wabah PMK. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/foc. /Rivan Awal Lingga/ANTARA FOTO

MALANG TERKINI - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah ditemukan pada sapi di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Provinsi Aceh. Ini ciri dan tandanya yang harus diperhatikan.

Selain di Provinsi Aceh, Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga di Jawa Timur tepatnya di Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto.

Lantas apa yang dimaksud Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)? Ini pengertian, gejala, dan cara penularannya dikutip Malang Terkini dari cuitan akun @kementan:

Baca Juga: Wabah PMK yang Serang Hewan Ternak Akan Menular ke Manusia? Ini Penjelasan Pemerintah

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit viral yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah atau genap.

PMK dapat menjangkit hewan seperti sapi, kambing, domba, kerbau, babi, termasuk hewan liar seperti rusa, gajah.

PMK bisa bertahan lama dan bertahan hidup di lingkungan seperti di tulang, kelenjar, susu, serta produk susu

PMK memiliki masa inkubasi 1 hingga 14 hari.

Baca Juga: 7 Jawaban Tebak Kata Shopee Tantangan Harian 13 Mei 2022 Hari Ini AELSUM, Cek Spoilernya DI SINI!

PMK memiliki angka kesakitan hingga mencapati 100 persen, serta angka kematian tinggi pada hewan muda atau anak.

PMK disebabkan oleh virus RNA yang masuk dalam genus Apthovirus, keluarga Picornaviridae.

Virus PMK terdiri dari tujuh serotipe, yaitu : O, A, C, Southern African Territories (SAT - 1, SAT - 2, dan SAT - 3) dan Asia - 1.

PMK sudah ada sejak dulu, pada tahun 1887. Penyakit ini masuk melalui importasi sapi perah dari Belanda, dan beberapa kali mewabah.

Pada tahun 1983, wabah PMK terakhir di Jawa. Pemberantasan dengan vaksinasi masal

Pada tahun 1986, Deklarasi secara nasional terhadap status Indonesia bebas PMK dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri Pertanian No. 260/Kpts/TN.510/5/1986

Baca Juga: Presiden Jokowi Didesak Bebaskan Habib Rizieq, Ferry Juliantono: Itu Politis Lah

Pada tahun 1990, pengakuan status bebas PMK di Indonesia oleh Badan Kesehatan Hewan Dunia (OIE), tercantum dalam resolusi OIE No. XI tahun 1990.

Meskipun Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tidak menular pada manusia, akan tetapi menyebabkan dampak negatif.

Dampak negatif PMK, yaitu Penurunan produksi susu, kematian mendadak, Hewan keguguran, infertilitas, penurunan berat badan, hambatan perdagangan dan hambatan ekspor.

Ciri gejala yang di timbulkan PMK, yaitu :

1. Ditemukan lepuh yang berisi cairan atau luka yang terdapat pada lidah, gusi, hidung, dan kuku hewan yang terinfeksi.

2. Hewan tidak mampu berjalan atau pincang.

Baca Juga: Link Baca Cerita Asli KKN Desa Penari di Twitter Versi Lengkap Nur dan Widya

3. Air liur berlebihan.

4. Hilang nafsu makan.

Hewan yang tertular mengeluarkan virus pada cairan vesikel, air liur, susu, air seni (urine) dan kotoran (fases). sebelum hewan menunjukkan tanda klinis.

Virus dapat dikeluarkan satu hingga dua hari.

Selanjutnya untuk ciri klinis PMK, yaitu :

1. Lepuh atau lesi pada gusi hewan.

2. Lepuh pada mukosa mulut hewan.

Baca Juga: Thomas Cup 2022: Jojo Bawa Indonesia Menuju Semifinal setelah Kalahkan Li Shi Feng

3. Hewan mengeluarkan air liur berlebihan. (Hipersalivasi).

4. Terdapat luka pada Kuku dan kukunya lepas.

5. Lepuh atau lesi pada lidah hewan.

Penyakit ini ditularkan ke hewan lain dengan 3 cara:

1. Kontak langsung antara hewan yang tertular dengan hewan rentan.

2. Kontak tidak langsung, melalui kontak dengan virus pada manusia, alat dan sarana transportasi akibat kontaminasi dari peternakan yang mengalami wabah PMK.

Baca Juga: Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Mewabah di Jawa Timur, Gubernur Khofifah: Kita Menerima Ujian Baru

3. Penyebaran melalui udara, terutama babi yang dapat menyebarkan virus dalam jumlah yang sangat banyak ke udara melalui aktititas bernafas.

Penyebaran PMK oleh angin bisa terjadi sampai radius 10 kilometer.

Demikian artikel tentang penyakit mulut dan kuku.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah