Kandungan Vaksin AstraZeneca Diduga Sebabkan Hepatitis Misterius? Ini Penjelasan Lengkapnya

- 19 Mei 2022, 09:53 WIB
Mengandung Adenovirus, Benarkah Vaksin AstraZeneca Sebabkan Hepatitis Misterius? Simak Penjelasannya
Mengandung Adenovirus, Benarkah Vaksin AstraZeneca Sebabkan Hepatitis Misterius? Simak Penjelasannya /Paxels/Nataliya Vaitkevich

MALANG TERKINI - Pandemi belum berakhir, kali ini dunia kembali digemparkan dengan penyakit Hepatitis Misterius yang menyerang ratusan anak diberbagai belahan dunia.

Hingga saat ini, belum ditemukan apa yang menyebabkan penyakit tersebut berkembang, hingga muncul sebuah dugaan bahwa virus ini disebabkan oleh kandungan vaksin AstraZaneca.

Berdasarkan hasil penelitian, hal mengejutkan ditemukan dari pasien yang terjangkit hepatitis misterius.

Baca Juga: Waspada Hepatitis Misterius, Orang Tua Wajib Membawa ke Dokter jika Anak Alami Tanda atau Gejala Ini

Pasalnya, lebih dari 50% pasien yang terjangkit hepatitis misterius di dalam tubuhnya ditemukan jenis virus Adenovirus.

Hal ini membuat warganet menganggap bahwa vaksin AstraZanecalah yang menyebabkan penyakit ini berkembang.

Sebagaimana dikutip dari PikiranRakyat.com "Mengandung Adenovirus, Benarkah Vaksin AstraZeneca Sebabkan Hepatitis Misterius? Simak Penjelasannya", Vaksin Covid-19 AstraZeneca kemudian dituding sebagai salah satu penyebab munculnya hepatitis misterius karena mengandung Adenovirus.

Baca Juga: Indonesia Kembali Terima Bantuan Vaksin AstraZaneca, Kini dari Selandia Baru

Hal itu pun dituliskan dalam laporan Journal Hepatology yang terbit pada 21 April 2022 berjudul "Vaksinasi SARS-CoV-2 dapat menimbulkan Hepatitis dominan sel T CD8,".

Lalu, benarkah vaksin AstraZeneca menyebabkan hepatitis misterius? simak penjelasannya.

Dokter Anak Konsultan Gastrohepatologi Hanifah Oswari mengemukakan hubungan antara Hepatitis akut bergejala berat dan Adenovirus pada vaksin Covid-19 adalah narasi yang tidak benar.

"Pada kesempatan ini saya ingin menjelaskan, bahwa kejadian ini (Hepatitis akut berat) dihubungkan dengan Covid-19 adalah tidak benar," ujarnya.

"Gak ada bukti hubungan dengan vaksin COVID-19," ucap Hanifah Oswari menambahkan.

Dokter anak di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading Jakarta itu mengatakan, hingga saat ini belum ada informasi penguat yang menyebutkan Adenovirus berhubungan langsung dengan Hepatitis akut berat.

Baca Juga: 5 Manfaat Jambu Biji yang Jarang Diketahui, Salah Satunya Menjaga Imunitas

"Masih mungkin itu kejadian yang bersamaan, tapi bukan berhubungan langsung," tutur Hanifah Oswari.

Dia menambahkan bahwa pemerintah sudah minta Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso Jakarta dan Laboratorium Fakultas Kesehatan Universitas Indonesia (FKUI) untuk meneliti penyebab Hepatitis akut bergejala berat.

"Kenapa jadi banyak anak-anak kena di banyak negara, Agar kita bisa tahu keadaan ini, dan penyebabnya," ujar Hanifah Oswari.

Secara terpisah, Mantan Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Aman Bhakti Pulungan mengatakan Adenovirus 41 adalah jenis virus yang sering ditemukan sehari-hari, biasanya menyebabkan gejala diare, muntah, demam, dan gejala saluran pernapasan. Biasanya tidak menyebabkan hepatitis pada anak sehat.

"Berbeda dengan strain Adenovirus yang digunakan di dalam vaksin COVID-19 AstraZeneca, yang menggunakan strain ChAdOx1 (modifikasi dari adenovirus yang menginfeksi simpanse)," katanya.

Baca Juga: Hepatitis Akut Meningkat, Pemkot Malang Himbau Masyarakat untuk Cegah dengan PHBS dan Prokes

Aman Bhakti Pulungan mengatakan Adenovirus 41 kebanyakan dialami anak usia kurang dari 5 tahun, terutama yang belum divaksin COVID-19.

"Ada kenaikan angka infeksi adenovirus pada anak di Inggris sejak November 2021 dibandingkan 5 tahun ke belakang," tuturnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.

Selain itu, Kementerian Kesehatan Australia juga menegaskan bahwa Adenovirus yang terkandung di dalam vaksin AstraZeneca aman.

"Vaksin AstraZeneca menggunakan vektor vaksin adenovirus simpanse. Ini adalah adenovirus yang tidak berbahaya dan lemah yang biasanya menyebabkan flu biasa pada simpanse," kata keterangan di situs resminya.

"Ini telah diubah secara genetik sehingga tidak mungkin tumbuh pada manusia," ucap Kementerian Kesehatan Australia menambahkan.

Baca Juga: 3 Kasus Hepatitis Akut Misterius Terdeteksi di Indonesia, Ini Langkah Pencegahan dari Kemenkes RI

Mereka menekankan bahwa Vaksin AstraZeneca yang menggunakan vektor adenovirus simpanse aman dan efektif.

Vektor vaksin adenovirus, yang dikenal sebagai ChAdOx1, dipilih sebagai teknologi vaksin yang cocok untuk vaksin SARS-CoV-2 karena telah terbukti menghasilkan respons kekebalan yang kuat dari satu dosis pada vaksin lain.

"Vektor adenoviral simpanse adalah jenis vaksin yang dipelajari dengan sangat baik, yang telah digunakan dengan aman di ribuan subjek. Vaksin AstraZeneca telah terbukti aman dan efektif," tutur Kementerian Kesehatan Australia.***(Pikiran Rakyat/Eka Alisa Putri)

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x