Kemudian yang terakhir bisa disebabkan adanya virus-virus lain yang menyebabkan penyakit tersebut seperti virus HIV, Hepatitis, Herpes, parvovirus B19, dan Epstein-Barr.
Selain itu juga bisa disebabkan paparan bahan kimia beracun seperti pestisida, insektisida, bahan dalam bensin seperti benzena.
Penyakit ini juga bisa disebabkan adanya penyakit langka yang disebut hemoglobinuria nokturnal paroksismal. Hal ini terjadi karena kerusakan dini sel darah merah.
3. Gejala Anemia Aplastik
Gejala-gejala yang muncul pada penderita Anemia Aplastik ternyata bergantung dengan sel darah mana yang mengalami pengurangan diantara sel darah merah, sel darah putih maupun keping darah.
Apabila yang mengalami penurunan jumlah adalah sel darah merah, gejala yang timbul yaitu lemas, pusing, kelelahan, wajah pucat.
Selain itu juga muncul gejala lainnya seperti sensitif terhadap suhu dingin, sesak napas, mudah marah dan detak jantung terasa berdetak lebih cepat.
Lalu jika yang mengalami pengurangan adalah sel darah putih gejalanya adalah penderita akan mudah terinfeksi dan mudah sakit.
Kemudian jika yang berkurang adalah keping darah atau trombosit, maka gejala yang muncul yaitu mudah memar tanpa adanya benturan, gusi mudah berdarah, ruam kecil pada kulit, mudah mimisan tanpa penyebab jelas.