Network
MALANG TERKINI – Anemia aplastik merupakan jenis penyakit yang jarang didengar oleh publik. Hal ini dikarenakan penyakit ini merupakan jenis penyakit kekurangan darah yang langka.
Anemia Aplastik merupakan penyakit anemia namun berbeda dengan anemia yang biasanya dan jarang ditemui. Oleh karena itu tentunya tidak banyak publik yang tahu seperti apa penyakit tersebut dan apa yang menjadi penyebab serta gejalanya.
Oleh karena itu, masyarakat tentunya harus mengenal terkait Anemia Aplastik termasuk penyebab dan gejalanya.
Baca Juga: Waspada Penyakit Polio yang Kembali Ditemukan di Indonesia, Ini Cara Pencegahan dan Pengobatannya
Karena penyakit Anemia Aplastik ini langka atau jarang ditemui, tentunya masyarakat harus meningkatkan kewaspadaan dan menjaga kesehatan.
Berikut ini penjelasan terkait apa itu Anemia Aplastik, Penyebab dan Gejala yang timbul pada penderitanya.
1. Apa Itu Anemia Aplastik ?
Anemia Aplastik merupakan suatu kondisi tubuh dimana bagian sumsum tulang belakang berhenti memproduksi sel darah merah yang memiliki fungsi membawa oksigen ke seluruh tubuh.
Jenis Anemia ini bahkan mampu memberhentikan produksi sel darah putih dan trombosit. Penyakit ini bukanlah penyakit genetik, namun bisa diwariskan.
Anemia aplastik biasanya yang menyerang kalangan muda disebabkan turunan dari keluarganya. Dan penyakit ini seringkali tidak disadari oleh para penderitanya.
Biasanya yang diturunkan dari keluarga ini cenderung lebih mudah juga terkena leukimia. Oleh karena itu dibutuhkan pengecekan dan perawatan khusus.
Anemia aplastic dapat menyebabkan adanya gangguan produksi keseluruhan jenis sel darah baik sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit (keping darah) didalam sumsum tulang belakang.
Baca Juga: Penderita Penyakit Polio Kembali Ditemukan di Aceh, Pemerintah Tetapkan KLB!
2. Penyebab Anemia Aplastik
Faktor penyebab dari penyakit Anemia Aplastik ini dapat bermacam-macam. Yang pertama yaitu memiliki Riwayat autoimun dimana akhirnya imunitas tubuh menyerang sel darah.
Yang kedua disebabkan adanya reaksi obat-obatan nyeri sendi dan epilepsi. Lalu juga bisa disebabkan karena terkena paparan sinar radiasi seperti radiasi untuk kemoterapi.
Selanjutnya, juga bisa disebabkan karena pasien menderita anorexia nervosa yaitu adanya gangguan makan yang memiliki dampak pada kesehatan tulang.
Kemudian yang terakhir bisa disebabkan adanya virus-virus lain yang menyebabkan penyakit tersebut seperti virus HIV, Hepatitis, Herpes, parvovirus B19, dan Epstein-Barr.
Selain itu juga bisa disebabkan paparan bahan kimia beracun seperti pestisida, insektisida, bahan dalam bensin seperti benzena.
Penyakit ini juga bisa disebabkan adanya penyakit langka yang disebut hemoglobinuria nokturnal paroksismal. Hal ini terjadi karena kerusakan dini sel darah merah.
3. Gejala Anemia Aplastik
Gejala-gejala yang muncul pada penderita Anemia Aplastik ternyata bergantung dengan sel darah mana yang mengalami pengurangan diantara sel darah merah, sel darah putih maupun keping darah.
Apabila yang mengalami penurunan jumlah adalah sel darah merah, gejala yang timbul yaitu lemas, pusing, kelelahan, wajah pucat.
Selain itu juga muncul gejala lainnya seperti sensitif terhadap suhu dingin, sesak napas, mudah marah dan detak jantung terasa berdetak lebih cepat.
Lalu jika yang mengalami pengurangan adalah sel darah putih gejalanya adalah penderita akan mudah terinfeksi dan mudah sakit.
Kemudian jika yang berkurang adalah keping darah atau trombosit, maka gejala yang muncul yaitu mudah memar tanpa adanya benturan, gusi mudah berdarah, ruam kecil pada kulit, mudah mimisan tanpa penyebab jelas.
Itulah informasi terkait penyakit anemia aplastic termasuk penyebab dan gejala yang timbul agar dapat menambahkan kewaspadaan. ***
