Kasus TBC Bekasi Tempat Peringkat Keempat di Jawa Barat, Dinkes: Butuh Peran Semua Pihak dalam Menangani

- 18 September 2023, 09:16 WIB
Ilustrasi. Kasus TBC di Bekasi tempati peringkat keempat di Jawa Barat.  Dinkes minta semua ikut menangani.
Ilustrasi. Kasus TBC di Bekasi tempati peringkat keempat di Jawa Barat. Dinkes minta semua ikut menangani. /freepik/8photo/

MALANG TERKINI - Tuberkulosis atau TBC merupakan sebuah infeksi bakteri yang terjadi dalam organ paru-paru. Penyakit ini ditandai dengan adanya batuk kronis dan sesak nafas.

Penyakit TBC sendiri di Indonesia masih menjadi kasus terbanyak kedua yang sebabkan kematian. Penderita TBC pun tersebar hampir diseluruh daerah di Indonesia.

Kasus penyakit TBC pun banyak terjadi di hampir semua daerah. Salah satunya banyak ditemukan di Bekasi. Kasus TBC di Bekasi dikabarkan menempati peringkat keempat dari seluruh daerah Jawa Barat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi mencatat penyebaran penyakit Tuberkolosis (TBC) di daerah itu pada periode Januari-September 2023 mencapai 10.000 kasus, atau tertinggi keempat se-Provinsi Jawa Barat (Jabar).

Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Ahmad Nurfalah mengatakan pemerintah daerah (pemda) terus berupaya menekan laju pertumbuhan kasus TBC di wilayahnya.

"Berkaitan dengan insiden kasus kurang lebih ada 10 ribu, kemudian yang sudah dilakukan intervensi kurang lebih 65 persen sekitar 6 ribuan. Dari insiden kasus saat ini setengahnya sudah diintervensi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi," katanya di Cikarang, Minggu.

Dia mengatakan langkah awal menekan angka kasus TBC dilakukan melalui penetrasi skema dari pintu ke pintu. Petugas mendatangi secara langsung pasien berstatus bergejala TBC di kediaman mereka untuk diskrining.

Hasil skrining itu, lanjutnya, menentukan langkah berikutnya. Ketika memenuhi kriteria saat pengambilan sampel dahak, petugas kemudian melanjutkan dengan tahapan pemeriksaan menggunakan metode Flow Cytometry (FCM) untuk mendeteksi dan menentukan kondisi secara spesifik.

"Pemeriksaan FCM dilakukan berstatus test pending. Petugas kemudian akan aktif datang ke lokasi penularan," katanya.

Nurfalah mengaku butuh peran semua pihak dalam menangani kasus TBC. Pihaknya selalu berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Daerah, Dinas Sosial, juga Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Kemudian komunitas terkait, Ikatan Dokter Indonesia, seluruh puskesmas, serta RSUD.

"Kita menghimpun berbagai komunitas lintas sektor dalam penanganan TBC ini. Karena memang butuh peran semua, termasuk media. Kami juga berterima kasih kepada Konsorsium Komunitas Penabulu-STPI yang fokus dalam upaya penanganan dan penyebaran penyakit TBC ini," ucapnya. ***

Editor: Ianatul Ainiyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah