Ternyata Cara Menikmati Keruwetan dan Masalah Hidup itu Sederhana, Inilah Resep Ala Gus Baha

21 Desember 2021, 15:46 WIB
Ilustrasi - begini cara menikmati masalah-masalah kehidupan dengan tetap bersyukur menurut Gus Baha /Pixabay/geralt

 

MALANG TERKINI – Dunia semakin canggih, keruwetan hidup pun semakin parah dalam beberapa peradaban manusia terakhir ini. 

Berbagai permasalahan hidup, jurang perbedaan antara kenyataan dan impian yang semakin dalam menambah keruwetan hidup yang dapat mengurangi rasa bersyukur kita kepada Allah.

Dalam menghadapi keruwetan hidup yang semakin banyak ini, Gus Baha memberikan cara bagaimana agar kita tetap dapat bersyukur kepada Allah SWT.

 Baca Juga: Terjadi Angin Puting Beliung? Hentikan dengan Kumandang Azan Menurut Mausu’ah Al-Fiqhiyah

Pada pengajian dengan santri-santrinya seperti yang dikutip dari akun TikTok Santri Kyai, 18 Desember 2021 Gus Baha bercerita tentang salah satu bendera iman.

Dalam menghadapi keruwetan hidup ini ada 4 bendera iman dimana salah satunya adalah taqwa.

Seperti halnya dengan bendera merah putih, yang selalu dinaikkan setinggi-tingginya dan dihormati saat upacara bendera.

Tapi jika petugas yang menaikkan bendera setinggi-tingginya itu tetap melakukan tindakan menjual aset negara ke bangsa asing, ya sama saja akan kehilangan negara.

 Baca Juga: 55+ Link Twibbon Hari Ibu 2021: Download Bingkai Foto dari Twibbbonize dan Share ke Medsos pada 22 Desember

Seperti orang asing di Indonesia dijadikan direktur, sedangkan orang Indonesia sendiri dijadikan buruh. Gus Baha mencontohkan sama seperti tukang ngerek bendera tapi kelakuannya malah merendahkan bangsa sendiri.

Jadi yang hakikatnya bendera itu yang dikerek karena symbol, tapi yang penting itu adalah kelakuan kita mendukung anak bangsa sendiri.

Seperti halnya bertaqwa, walaupun benderanya kalimat tauhid tapi kelakuannya merendahkan ahli tauhid ya repot kalau gitu. Bajunya taqwa kelakuannya ndak taqwa sama sekali.repot itu.

Gus Baha mengutip firman Allah yang artinya:

“Aku menciptakan manusia memang aku takdirkan untuk rumit.”

Jadi manusia itu didesain Tuhan memang dalam keruwetan.

“Makanya saya kyai lah ndak punya solusinya sama-sama ruwet, ya sudah dinikmati saja,” ujar Gus Baha.

Baca Juga: Tisya Erni, Profil Lengkap Selebgram Cantik: Usia, Tanggal Lahir, hingga Perjalanan Karir

Tapi jika kamu iman dengan Tuhan, Insyaallah akan terawatt. Bentuk iman yaitu dengan sering sedekah, pasti semua urusan akan dipermudah oleh Allah.

“Saya sebenarnya jadi kyai juga ruwet punya murid kok ndak jelas semuanya, tapi ya saya biarkan,” kata Gus Baha.

Agar dipermudah oleh Allah Gus Baha menceritakan bahwa beliau sering kali bersedekah untuk semua muridnya agar dilancarkan semua urusan.

“Sering lho kalian saya sedekahi, kadang kalau ada orang saya kasih sedekah dengan niat Gusti, sedekah ini untuk murid-murid saya yang ndak jelas-jelas itu,” sambung Gus Baha.

Dalam penjelasannya, Gus Baha juga berkisah bahwa Nabi Muhammad juga begitu, kalau bukan Nabi mungkin sudah tidak kuat hatinya, Nabi Muhammad SAW sudah mengetahui tabiat umatnya.

Sudah miskin tapi sukanya daging, tidak pernah kurban tapi suka makan daging, aneh kan orang miskin seperti itu.

“Ndak pernah kurban tapi berharap dapat daging, kamu salahkan juga ndak bisa namanya orang kepingin kok ndak boleh,” sambung Gus Baha diikuti tawa para santrinya.

Baca Juga: 5 Alasan dan Sejarah Pemilihan Tanggal 22 Desember Sebagai Hari Ibu

Orang miskin, ingin punya istri cantik. Harusnya dia sudah laku nikah saja sudah cukup tapi masih ingin istri cantik juga.

Tidak kuat memberi nafkah kok nyuruh istrinya nurut, kan aneh orang miskin seperti ini, mempersulit malaikat rahmat saja itu.

Hayo orang miskin-miskin itu ingin ndak istrinya nurut, pasti inginkan? Sudah miskin kok ingin istrinya nurut.

Sampai Nabi itu pernah kurban 2 kambing, qurban pertama untuk Nabi dan keluarganya, sedangkan kurban kambing satunya untuk umat Nabi Muhammad yang tidak bisa berkurban.

“Makanya orang miskin-miskin itu tidak usah kurban karena sudah pernah dikurbani sama Kanjeng Nabi,” kata Gus Baha.

Gus Baha juga bercerita sering kali didatangi oleh orang-orang miskin yang mengeluh mengapa istri mereka selalu berani kepada mereka.

Gus Baha pun menjawab dengan santai bahwa jika orang miskin, ditentang oleh istri itu normal. Akan tidak normal apabila orang miskin itu dihormati dan diturut oleh istri.

Apalagi jika kaya raya lalu disia-siakan maka itu tidak normal dan perlu diobatkan, berarti ada yang salah dalam otaknya.

Baca Juga: Pokoknya Jadi Muslim Itu yang Enak, Gus Baha Beri Resep Rasulullah yang Luar Biasa

Jika seorang suami numpang di rumah istrinya kemudian istrinya berani dan kemudian menyia-nyiakan suaminya maka itu hal yang normal.

Akan tidak normal apabila si suami yang sudah numpang itu menyia-nyiakan istrinya punya rumah.

“Kamu laki-laki, numpang sama istrimu lalu istrimu menyia-nyiakan kamu itu normal, tidak? Iya itu normal,” lanjut Gus Baha dalam penjelasannya.

Kemudian Gus Baha memberikan penjelasan agar berpikir yang sederhana saja dalam menghadapi keruwetan hidup.

“Jadi saat miskin, pokok istri tidak selingkuh, tidak pergi dari rumah sudah Alhamdulillah,” pungkas Gus Baha.

Melihat keruwetan dunia ini dari sudut pandang yang mudah maka akan lebih mudah bersyukur kepada semua pemberian Allah.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Tags

Terkini

Terpopuler