Raditya, Bocah 13 Tahun Pembuat Aplikasi Zero Waste dari Kota Malang

26 Juli 2021, 19:43 WIB
Raditya Ardi Widigda, bocah 13 tahun asal Malang yang menciptakan aplikasi Zero Waste untuk pegiat minim sampah / /Instagram / @dkwardhani

MALANG TERKINI - Saat ini, banyak sekali aplikasi karya anak bangsa yang bermunculan. Tapi diantaranya tidak banyak juga yang dibuat oleh anak-anak. 

Apalagi yang memiliki nilai dan memberi manfaat bagi orang banyak. Seperti aplikasi Zero Waste yang berhasil dibuat oleh Raditya Ardi Widigda. 

Berasal dari Kota Malang dan sejak kecil memutuskan untuk mengikuti sekolah berbasis homeschooling bersama saudara kembarnya Kenia Dyanti. 

Baca Juga: Pedulilindungi, Aplikasi Untuk Hindari Bukti PCR dan Vaksinasi Palsu

Aplikasi yang Radit buat adalah bernama Zero Waste yang memudahkan pengguna yang baru memulai hidup minim sampah. 

Radit yang berumur 13 tahun ini memulai homeschooling saat naik kelas 2 SD. Sebelumnya, dia bersekolah di sekolah formal seperti anak pada umumnya. 

Ibu sekaligus guru Radit selama homeschooling, Dian Kusuma Wardhani, dulunya adalah seorang dosen di salah satu jurusan di Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang. 

Radit belajar mulai belajar coding akhir tahun 2020 setelah berkenalan dengan MIT App Inventor 2, website pembuat aplikasi berbasis bahasa pemrograman visual. 

Berawal dari belajar melalui mentor selama 5 kali pertemuan, minat Radit mulai terlihat. 

Tak hanya belajar melalui mentor, Radit berinisiatif untuk belajar sendiri lewat tutorial di Youtube dan mengikuti forum-forum. 

Baca Juga: SpaceX Milik Elon Musk Kembali Dikontrak NASA, Kali Ini Misi Luar Angkasa ke Europa

Dia belajar membuat aplikasi sederhana pada awalnya, seperti kalkulator dan stopwatch. Tetapi ibunya sekaligus guru homeschooling-nya memberi masukan dan memberi tantangan Radit untuk bisa membuat aplikasi yang bermanfaat dan punya nilai guna. 

Saya beri masukan dia, bagaimana kalau membuat aplikasi yang bisa membantu orang untuk bisa hidup minim sampah,” demikian jelas Dian Kusuma Wardhani kepada Malang Terkini, Senin 26 Juli 2021. 

Dini, demikian ibunya biasa disapa, memberi masukan Radit untuk membuat aplikasi Zero Waste, sekaligus bisa membantunya untuk mengkampanyekan hidup minim sampah. 

Ibu dari Radit adalah seorang penulis yang juga pegiat hidup minim sampah. 

Karya aplikasi Radit ini sekaligus menjadi final project selama dirinya belajar homeschooling. 

Hal yang berat pada awalnya adalah proses pencarian mentor untuk membuat aplikasi ini. Rata-rata tempat kursus coding harus sepaket sesuai kurikulum di tempat kursus tersebut. 

Sekali nemu, tapi mahal. Akhirnya nyari satu-satu lewat Instagram,” demikian jelas Dini. 

Akhirnya Radit dapat mentor dari sebuah studio coding dari Jakarta yang sangat terbuka untuk bekerjasama. Lewat 5 kali pertemuan, Radit belajar tentang menata struktur dan membuat mindmap untuk memudahkan pengguna menggunakan aplikasi. 

Baca Juga: 5 Trik Agar Hasil Searching di Google Lebih Spesifik, Lebih Mudah Temukan Literatur untuk Skripsi

Untuk mengetahui kekurangan dari aplikasi buatan Radit, dilakukan uji coba yang menyeluruh, dengan menguji aplikasi pada beberapa teman Radit. 

Radit yang sekarang bersekolah di Ponpes Al Irsyad Batu ini menyelesaikan aplikasi ini dalam waktu 5 bulan. 

Sekarang aplikasi Zero Waste yang free tak berbayar ini belum ada di Playstore atau Google Store, kita bisa mendownload lewat link di sini. 

Harapan Radit kepada generasi milenial saat ini untuk mengembangkan kreativitasnya. 

Jangan cuma jadi konsumen. Gunakan kreatifitasmu untuk mengembangkan teknologi,” jelas Radit di akhir wawancara. 

Tak heran karena Radit suka dengan quote dari Howard Zinn ini, 'Small acts, when multiplied by millions of people, can transform the world'.***

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Terkini

Terpopuler