Korban Kanjuruhan Meninggal Tidak Teridentifikasi di RS Wava Husada Malang Dirujuk ke Rumah Sakit Ini

- 2 Oktober 2022, 15:21 WIB
RS Wava Husada sebut korban yang meninggal tidak teridentifikasi telah dirujuk ke rumah sakit lain
RS Wava Husada sebut korban yang meninggal tidak teridentifikasi telah dirujuk ke rumah sakit lain /Pixabay/soumen82hazra/



MALANG TERKINI - Aremania yang menyaksikan laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 di stadion Kanjuruhan Malang menjadi korban kericuhan pasca pertandingan usai.

Diduga kericuhan tersebut terjadi lantaran beberapa suporter dari salah satu tim tidak menerima kekalahan yang dialami oleh tim yang dijagokan.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dalam jumpa pers di Kabupaten Malang Jawa Timur hari ini, ada 127 orang yang meninggal dunia, termasuk anggora Polri.

Baca Juga: Imbas Tragedi Kanjuruhan, Sepakbola Indonesia Terancam Sejumlah Sanksi FIFA, Salah Satunya Dibekukan!

Dan hingga kini, seiring dilakukan identifikasi jumlah korban dikabarkan mengalami penambahan dan ada yang belum teridentifikasi.

Berdasarkan informasi yang diterima Malang Terkini dari Rumah Sakit Wava Husada hari ini, korban meninggal tidak teridentifikasi di Rumah Sakit Wava Husada telah dirujuk ke RSUD Dr. Saiful Anwar Kota Malang.

Selain itu, informasi mengenai jumlah korban, identifikasi korban dan lainnya terpusat di Dinas Kesehatan Kabupaten Malang.

Baca Juga: PSSI Diminta Hentikan BRI Liga 1 Sementara oleh Presiden Jokowi Setelah Tragedi Berdarah di Kanjuruhan Malang

***Rangkuman Berita Sebelumnya***

Pasca laga Arema FC vs Persebaya Surabaya dalam kompetisi BRI Liga 1 di Kanjuruhan Malang berakhir ricuh, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk sementara menghentikan kompetisi tersebut.

Jokowi beralasan bahwa hal itu penting dilakukan demi mengevaluasi prosedur keamanan.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga ditugasi untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan kompetisi tersebut dengan memperhatikan betul-betul prosedur pengaman penyelenggaraannya.

Dalam keterangan pers di Istana Bogor Jawa Barat pada 2 Oktober 2022 itu, Jokowi juga meminta Kapolri agar kasus ini diusut secara tuntas. Ia juga berharap di masa mendatang tidak akan ada lagi tragedi kemanusiaan seperti yang baru saja terjadi.

"Saya menyesalkan terjadinya tragedi ini, saya harap ini tragedi terakhir sepak bola di tanah air, jangan sampai ada lagi tragedi kemanusiaan seperti ini di masa yang akan datang," katanya.

Baca Juga: Hilang saat Jadi Suporter Arema di Stadion Kanjuruhan, Dapat Dicari ke Posko Ini

Untuk saat ini, lanjutnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa telah diminta untuk memonitor pelayanan medis korban, agar pelayanan terbaik di rumah sakit untuk korban dapat didapatkan.

Seperti diketahui dari berita sebelumnya, beberapa Aremania yang menyaksikan pertandingan BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya menjadi korban kericuhan pasca pertandingan.

Diduga kericuhan terjadi akibat beberapa suporter dari salah satu tim tidak puas terhadap hasil akhir laga tersebut sehingga turun ke lapangan dan membakar beberapa benda dalam stadion serta melakukan aksi lainnya.

Imbasnya, 127 orang termasuk anggota polisi tewas seperti yang disampaikan oleh Kapolda Jatim Irjen Nico Afinta pada hari ini. Hingga kini jumlah korban dinyatakan mengalami penambahan seiring dilakukannya identifikasi.

Kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan Malang ini menuai banyak perhatian hingga disorot oleh media lokal dan asing, apalagi jumlah korban yang berjatuhan lebih banyak dari tragedi Hillsborough di Inggris, dimana korban dari tragedi tersebut tidak lebih dari 100 orang.

Baca Juga: Kronologi Tragedi Kanjuruhan Malang 1 Oktober 2022 Versi Suporter Aremania dan Polisi

Menanggapi kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan Malang, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali mengaku prihatin dan beranggapan bahwa tidak sepatutnya suporter tim yang didukung menyalahkan tim lawan atas kekalahan yang dialami oleh oleh tim yang dijagokan itu dengan cara berbuat onar.

Bagi Zainudin Amali, tentu tim lawan dan tim yang dijagokan sudah melakukan yang terbaik dalam kompetisi BRI Liga 1 sehingga baik kekalahan atau kemenangan yang didapat pasca laga berakhir harus diterima hasilnya.

Senada dengan itu, Bos Arema FC Gilang Widya Pramana alias Juragan 99 juga mengutuk keras kerusuhan yang terjadi. Ia juga menyampaikan duka mendalam dan permintaan maaf kepada seluruh warga Malang yang terdampak.

“Sebagai Presiden Arema FC, saya meminta maaf yang tulus kepada seluruh warga malang raya yg terdampak atas kejadian ini, saya sangat prihatin dan mengutuk keras kerusuhan di stadion Kanjuruhan yang mengakibatkan seratusan lebih korban jiwa,” kata Gilang hari ini.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah