Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Peringkat Kedua Setelah Tragedi Peru, Sejarah Kelam Sepak Bola Indonesia

- 3 Oktober 2022, 07:41 WIB
Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi terparah kedua setelah tragedi Peru dan melebihi tragedi Hillsborough
Tragedi Kanjuruhan menjadi tragedi terparah kedua setelah tragedi Peru dan melebihi tragedi Hillsborough /Youtube/Iwan Aji Channel/

Baca Juga: Tragedi Sepakbola Kanjuruhan Curi Perhatian Dunia, Lee Min Ho Aktor Asal Korea Selatan Ucapkan Bela Sungkawa

Dalam laga semalam, Arema FC harus menerima kekalahan atas Persebaya Surabaya dengan nilai 2-3 yang diadakan di Stadion Kanjuruhan Malang tadi malam, 2 Oktober 2022.

Aremania, sebutan para pendukung tim Arema FC yang tidak terima merangsek maju menuju ke lapangan melewati tribun yang masih penuh sesak penonton, menginjak-injak yang lainnya.

Mereka yang berhasil masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan melakukan pengrusakan semua benda yang ada di lapangan.

Lampu-lampu di lapangan menjadi sasaran pertama, sehingga sebagian besar lampu rusak, juga peralatan lainnya menjadi rusak akibat ini.

Bahkan lebih anarkis lagi ulah para suporter itu memaksa mundur para pihak aparat keamanan yang bertugas di sana saat itu.

Baca Juga: Tragedi di Kanjuruhan Malang, Jokowi Minta Kapolri Usut Tuntas dan Perintahkan PSSI Hentikan Liga 1 

Para petugas kepolisian dipaksa mundur bahkan petugas gas air mata, kerusuhan pun tak terelakkan lagi.

Banyak suporter yang masih ada di tribun yang terinjak-injak, termasuk suporter anak-anak banyak yang terluka dan meninggal akibat kejadian ini.

Menurut Irjen Nico Afinta, Kapolda Jatim dalam cuitan resminya di twitter menyebutkan bahwa ada sebanyak 127 orang tewas akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Halaman:

Editor: Ratna Dwi Mayasari

Sumber: Mengerti.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x