Muslim Gurgaon India Dilarang Shalat Jumat oleh Kelompok Hindu Sayap Kanan

5 November 2021, 19:28 WIB
Ilustrasi - Muslim India dilarang shalat Jumat di Gurugram /Pixabay/Anand Dhumal

MALANG TERKINI – Kelompok sayap kanan Hindu mengadakan acara keagamaan di masjid, tempat umat Islam kota biasanya melakukan shalat Jumat seperti dilansir Malang Terkini dari Aljazeera pada Jumat 05 November 2021.

Setiap hari Jumat, Najis Mohammad melaksanakan salat Ashar di tempat umum dekat toko tukang cukurnya di Gurugram, sebuah kota satelit di pinggiran ibu kota India, New Delhi.

Jumat ini dia tidak punya tempat untuk salat. “Hari ini, saya tidak yakin apakah saya bisa salat di mana saja,” katanya kepada Al Jazeera.

Baca Juga: Turunnya Wahyu, Permulaan Dakwah Rasulullah hingga Hijrah Pertama dalam Islam

Hal itu karena kelompok-kelompok Hindu sayap kanan telah mendirikan tenda-tenda besar untuk melakukan acara keagamaan di tanah yang sama di area Sektor 12A kota itu.

Acara tersebut dihadiri sejumlah politisi dan pendeta Hindu, termasuk Kapil Mishra, yang tergabung dalam Partai Bharatiya Janata (BJP) pimpinan Perdana Menteri Narendra Modi.

Tahun lalu Mishra dituding telah melakukan kekerasan agama di New Delhi terburuk di kota itu dalam beberapa dekade, di mana 53 muslim terbunuh.

Baca Juga: Film Eternals: Jadwal Tayang di Bioskop, Sinopsis, dan Daftar Pemain

Acara Jumat itu terjadi beberapa hari setelah pejabat di negara bagian Haryana, India utara, mencabut izin untuk salat Jumat di delapan dari 37 tempat umum di Gurugram.

"Izin untuk salat di delapan tempat yang telah diidentifikasi sebelumnya telah dibatalkan," kata polisi Gurugram dalam sebuah pernyataan, Selasa 2 November 2021.

Tindakan polisi itu menyusul kampanye selama berminggu-minggu oleh kelompok-kelompok Hindu dan penduduk setempat yang telah mengganggu salat Jumat di tempat-tempat itu dengan memutar lagu-lagu religi dengan pengeras suara dan meneriakkan slogan-slogan kebencian.

Sebuah kelompok payung kelompok Hindu, yang disebut Sanyukt Hindu Sangharsh Samiti (Komite Perjuangan Bersama Hindu), bahkan mengeluarkan “ultimatum” kepada pihak berwenang, dengan mengatakan bahwa mereka akan menghentikan salat sendiri jika pemerintah Gurugram gagal melakukannya.

Baca Juga: Lokasi Pengungsian Posko Warga Terdampak Banjir Bandang di Kota Malang

Sebuah laporan 2018 oleh situs berita Scroll.in mengatakan ada 22 masjid di Gurugram, rumah bagi 1,1 juta orang, menurut sensus 2011. Kurang dari 5 persen dari mereka adalah Muslim.

“Tidak ada masjid di dekat sini tempat kami bisa pergi dan melaksanakan shalat Jum’at. Masjid terdekat berjarak hampir 4 kilometer,” kata Najis kepada Al Jazeera.

Anggota parlemen Asaduddin Owaisi mengatakan keputusan pemerintahan Gurugram untuk melarang salat Jumat di beberapa tempat merupakan pelanggaran Pasal 25 konstitusi India yang menjamin kebebasan warga negara India untuk menganut, menjalankan dan menyebarkan agama.

Baca Juga: Bukan ke Palestina, Israel Luncurkan Serangan Rudal Dekat Damaskus Suriah

“Bagaimana mungkin menjalankan agama atau melakukan shalat Jum’at seminggu sekali yang selama 15 hingga 20 menit menyakiti siapa pun?” kata Asadudin kepada Al Jazeera.

“Ini adalah contoh yang jelas tentang betapa radikalnya mereka yang disebut pengunjuk rasa ini. Ini adalah contoh nyata dari kebencian mereka terhadap Muslim,” imbuhnya.***

Editor: Anisa Alfi Nur Fadilah

Sumber: Aljazeera

Tags

Terkini

Terpopuler