Gempuran Rusia Terus Meningkat Ditengah Upaya Sanksi dari Barat

6 April 2022, 17:34 WIB
ilustrasi: Gempuran Rusia terus meningkat ditengah upaya sanksi dari Barat /REUTERS/Zohra Bensemra/

MALANG TERKINI-Rusia terus melakukan gempuran kota Mariupol dan Kharkiv di Ukraina pada Rabu, saat Barat menyiapkan lebih banyak sanksi terhadap Moskow.

Pihak Rusia juga mengepung Pelabuhan selatan Mariupol, sehingga ratusan ribu penduduk terjebak disana tanpa listrik dan suplai bahan makanan yang cukup.

Sementara itu, pihak barat yang terdiri dari Amerika dan Eropa juga berupaya untuk meningkatkan sanksi bagi Moscow, terkait adanya pelanggaran ham berat karena ada korban dari rakyat sipil Ukraina.

Baca Juga: Presiden Ukraina Ingin Bertemu Rusia, Membicarakan Nasib Kedua Negara

Dan dikutip oleh Malang Terkini dari Reuters situasi kemanusiaan sangat buruk pada kota-kota yang dikepung dan digempur oleh pasukan Rusia.

Dan menurut laporan intelejen, sekitar 160 ribu orang di kota Mariupol tidak memiliki, lampu, obat-obatan dan air setelah pasukan Rusia melakukan pengepungan terhadap kota tersebut serta membatasi pasokan bantuan kemanusiaan.

Dan upaya ini terpaksa dilakukan oleh pasukan Rusia, untuk menekan musuh mereka agar segera menyerah dalam pertempuran ini.

Baca Juga: FIX! Pemerintah Putuskan Cuti Bersama dan Libur Lebaran 2022 Sebanyak 10 Hari, Catat Tanggalnya

Pemerintah Ukraina sendiri melalui Wakil Perdana Menterinya Iryna Vereshchuk, mengatakan pihaknya terus mengupayakan evakuasi bagi warga yang masih berada di Mariupol agar keluar dari wilayah tersebut.

Upaya evakuasi bagi warga Ukraina, dilakukan melalui 11 koridor dengan syarat masyrakat harus menggunakan kendaraan pribadinya untuk keluar dari wilayah itu.

Sebab sebelumnya pemerintah Ukraina sudah berusaha mendatangkan konvoi bus untuk mengangkut warganya tetapi tidak dapat dilakukan, karena terhalang oleh pasukan Rusia.

Sementara itu pihak barat mengatakan bahwa mereka akan mengumumkan sanksi yang baru bagi Moscow setelah ada warga sipil yang terbunuh di wilayah Bucha.

Pihak amerika dan Eropa menuduh tantara Rusia telah dengan sengaja menargetkan warga sipil yang berada di wilayah Bucha, sehingga timbul korban jiwa dan dianggap sebagai pelanggaran HAM.

Baca Juga: NATO Nyatakan Tidak Mencari Perang dengan Rusia, Ukraina Tak Dibela?

Dan Uni Eropa telah mengusulkan untuk melarang pembelian batu bara Rusia, mencegah kapal Rusia memasuki pelabuhan Uni Eropa, dan menangguhkan perdagangan senilai hampir 20 miliar euro ($21,77 miliar).

Selain itu kepala Uni eksekutif Eropa Ursula von der Leyen, mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha untuk menghilangkan ketergantungan minyak dari Rusia dengan mengeluarkan aturan yang melarang pembelian minyak dari Rusia.

Rusia sendiri telah membantah insiden yang terjadi di bucha dan mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak melakukan kejahatan perang dengan membunuh warga sipil disana.***

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Terkini

Terpopuler