MALANG TERKINI - Respon terhadap aksi Rasmus Paludan yang membakar kitab Al Quran, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim akan mencetak sejuta mushaf dan diedarkan ke seluruh dunia.
Anwar Ibrahim menyatakan pihaknya mengecam tindakan Rasmun Paludan yang membakar kitab suci Al Quran.
Hal itu disampaikannya saat melakukan kunjungan ke pusat percetakan kitab Al Quran terbesar kedua di dunia yakni Nasyrul Quran.
Baca Juga: Fenomena Langka, Gurun Pasir Jadi Sungai di Arab, Tanda Kiamat?
Kunjungan tersebut dilakukannya di sela-sela menghadiri Festival Kesenian Al Quran Sejagat Restu di Kota Putrajaya, Malaysia.
"Dalam ucapan ringkas, saya menyebut bahawa Malaysia mengecam tindakan membakar kitab suci al Quran yang dilakukan seorang pemimpin garis kanan Sweden baru-baru ini," cuit dia pada Sabtu, 28 Januari 2023, dikutip dari unggahan di akun Twitter @anwaribrahim.
Oleh karena itu, kata Anwar Ibrahim, Malaysia bertekad dalam masa singkat untuk mencetak dan mengedarkan satu juta naskah Al Quran ke seluruh dunia.
Baca Juga: Profil Evlin Khalifa, Finalis Miss Universe 2022 Asal Bahrain yang Tolak Pakai Bikini
Pengedaran sejuta naskah Al Quran itu, menurutnya, juga akan disusuli dengan program-program ke arah penghayatan dan pemahaman kitab suci tersebut.
Anwar menyatakan pihaknya memilih untuk tidak membalas aksi Rasmus Paludan itu dengan kekerasan, tetapi justru dengan meningkatkan pemahaman terhadap isi kandungan kitab Al Quran.
"Kita tidak menganjurkan untuk menjawab dengan sikap biadab dan keganasan, malah kita memilih untuk berikhtiar dengan meningkatkan pemahaman ke atas al Quran," ungkap dia.
Baca Juga: Fenomena Menghijaunya Tanah Arab Dilihat dari Perspektif Agama dan Sains, Benarkah Tanda Kiamat?
Ia menekankan, ajaran kasih sayang yang diajarkan Al Quran harus menjadi semangat di dalam jiwa setiap muslim.
"Penegasan rahmah dan kasih sayang di dalam al Quran mesti disemangati setiap jiwa orang Islam," tandasnya.
Anwar memberitahukan, pemerintah Malaysia turut memberikan donasi kepada Kompleks Nasyrul Quran sebesar RM2 juta atau sekitar Rp7,05 miliar untuk melancarkan operasi percetakan kitab Al Quran.***