Presiden Prancis Emmanuel Macron Minta Eropa Tak Pihak AS atau China

10 April 2023, 11:44 WIB
Presiden China Xi Jinping, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen saat melakukan pertemuan pada Kamis 6 April 2023 di Beijing, China ///Tangkapan Layar YouTube/ CNA

MALANG TERKINI – Presiden Prancis Emmanuel Macron pada hari Minggu, 9 April 2023, kemarin dalam sebuah wawancara, mengatakan bahwa Eropa tidak boleh menjadi "pengikut" AS atau juga berpihak pada China terkait konfliknya dengan Taiwan.

Emmanuel Macron menyebut bahwa blok tersebut berisiko terjerat dalam krisis dan konflik yang bukan ranah Eropa.

Dilansir Malang Terkini dari Channel News Asia, Emmanuel Macron berpendapat bahwa jika Eropa menjadi pengikut dan menyesuaikan diri dengan ritme Amerika dan memberi reaksi berlebihan kepada China, maka hal itu akan menjadi hal terburuk.

Baca Juga: Update 2023! 5 Contoh Ucapan Idul Fitri dalam Bahasa Inggris

Pemimpin Prancis itu memiliki pandangan bahwa Eropa harus memiliki strategi sendiri dengan pandangan jelas, tidak tumpang-tindih dan mengikuti Amerika. Termasuk mengenai konflik yang terjadi di Ukraina, juga hubungan dengan China. Eropa tidak boleh terjebak dalam kekacauan dunia dan krisis yang bukan ranah Eropa.

Diketahui bahwa China memandang Taiwan yang demokratis dan berpemerintahan sendiri, sebagai bagian dari wilayahnya dan telah berjanji untuk merebutnya suatu hari, bahkan dengan cara paksa atau perang.

Terkesan ‘marah’ terhadap adanya pertemuan antara presiden Taiwan Tsai Ing-wen minggu lalu dengan Ketua DPR AS Kevin McCarthy, Beijing saat ini tengah meluncurkan latihan militer besar-besaran di sekitar pulau itu, termasuk simulasi serangan di wilayahnya.

Presiden Prancis khawatir ketegangan antara China dan Taiwan bisa jadi masalah mengerikan

Emmanuel Macron dalam kunjungannya dengan pemimpin China Xi Jinping pada hari Jumat, 7 April 2023 lalu, membahas mengenai Taiwan.

Baca Juga: Contoh Cerpen Puasa Ramadhan 2023, Cocok untuk Tugas SD atau SMP

Dalam pembicaraan tersebut disebutkan bahwa Presiden Prancis khawatir tentang ketegangan yang sedang meningkat antara China dan Taiwan dapat menyebabkan masalah besar yang mengerikan.

Kemunculan Eropa sebagai pemain geostrategis independen telah menjadi tujuan Emmanuel Macron selama bertahun-tahun, sejalan dengan tradisi sejak presiden pendiri Republik Kelima Charles de Gaulle yang melihat Prancis sebagai kekuatan penyeimbang antara blok Perang Dingin.

Emmanuel Macron desak Xi Jinping bantu akhiri ketegangan antara Rusia dan Ukraina

Sebelumnya, pada Kamis 6 April 2023, Presiden Prancis Emmanuel Macron telah mengadakan pertemuan dengan Xi Jinping di China. Macron meminta Xi Jinping untuk dapat memengaruhi sekutu dekatnya, yakni Rusia mengakhiri perang dengan Ukraina.

Xi Jinping menanggapi desakan Presiden Prancis Emmanuel Macron, dia berharap Rusia dan Ukraina dapat segera mengadakan negosiasi perdamaian.

Baca Juga: Profil dan Biodata Lengkap Menko Polhukam Mahfud MD

Dalam pembicaraan di Beijing yang juga dihadiri Ketua Uni Eropa Ursula von der Leyen. Emmanuel Macron mengatakan bahwa Barat dan Beijing harus membantu mengakhiri krisis global yang sedang terjadi. Ia juga mengungkap agar Barat dapat mencegah ketegangan, yang dapat memicu perpecahan global dan munculnya blok-blok yang bertikai.

Xi Jinping mengatakan bahwa China dan Prancis memiliki kemampuan dan tanggung jawab untuk melampaui perbedaan dan pengekangan, saat dunia mengalami perubahan sejarah yang mendalam. Dan China bersedia bekerjasama dengan Uni Eropa (UE) dalam upaya perdamaian tersebut.***

Editor: Niken Astuti Olivia

Tags

Terkini

Terpopuler