MALANG TERKINI - Negara bagian Kanada dilanda oleh bencana alam yang membara, dengan lebih dari 5.500 kebakaran hutan telah menghanguskan area seluas 13,4 hektare.
Situasi ini semakin mengkhawatirkan dengan peringatan dari pejabat bahwa "aktivitas kebakaran cukup besar" diperkirakan masih akan terus terjadi.
Para pejabat telah mengonfirmasi bahwa gelombang kebakaran ini telah merambah setiap provinsi dan wilayah di negara ini, membentang dari pantai ke pantai.
Dari British Columbia di bagian barat hingga Northwest Territories dan Newfoundland di bagian timur, tidak ada wilayah yang terhindar dari dampak mengerikan dari kebakaran ini. Bahkan, luas area yang telah dilalap oleh api melebihi ukuran negara Yunani.
Dalam perkataannya kepada wartawan, Michael Norton, Direktur Jenderal Bagian Utara Pusat Kehutanan Kanada, mengungkapkan, "Musim panas ini telah berubah menjadi perjuangan yang menantang."
Dia juga menyampaikan perkiraan bahwa musim kebakaran belum mencapai akhirnya, dan kemungkinan besar aktivitas kebakaran yang signifikan akan terus terjadi dalam beberapa pekan mendatang.
Fakta mencengangkan muncul saat diketahui bahwa dalam musim panas ini, rata-rata luas lahan yang terbakar selama 10 tahun terakhir hanya sekitar 2,2 juta hektare.
Namun, rekaman sebelumnya pada tahun 1989 menunjukkan bahwa pada saat itu, sekitar 7,6 juta hektare lahan terbakar. Perbandingan ini menunjukkan betapa besarnya dampak dari kebakaran hutan yang sedang terjadi saat ini.
Para pejabat juga telah merilis data mengenai upaya evakuasi yang telah dilakukan. Sudah ada lebih dari 211 perintah evakuasi yang diberlakukan, memaksa lebih dari 167 ribu penduduk untuk meninggalkan rumah mereka demi keselamatan.
"Hanya ada sedikit sekali jeda sejak Mei. Musim ini (kebakaran) berlangsung tanpa henti. Ini adalah jumlah area terbakar terbesar menurut catatan kami," kata Norton.
Masyarakat Kanada dan pihak berwenang bekerja keras untuk mengatasi bencana ini, sambil berharap bahwa dukungan internasional dan upaya kolektif akan membantu meredakan situasi darurat ini.
Kita semua berharap agar situasi ini segera dapat diatasi, dan kerugian lingkungan serta dampak pada penduduk dapat diminimalkan sebanyak mungkin.***