Ternyata Bocah di Italia Pertama Kali Terinfeksi Corona November 2019, Bukan di China

- 11 Desember 2020, 10:44 WIB
Ilustrasi Covid-19
Ilustrasi Covid-19 /PIXABAY/fernandozhiminaicela

Pada tanggal 1 Desember 2019, ia mengalami ruam seperti campak, dan saat itu diasumsikan bahwa campak adalah penyebab penyakitnya. 

Artinya, usapan yang diambil pada 5 Desember 'tidak optimal' untuk mendeteksi Covid-19 karena diambil dari tenggorokan bocah itu, bukan hidungnya.

"Namun, sampel itu dikonfirmasi positif dengan amplifikasi dan pengurutan berulang", kata para ilmuwan.

Menulis di Journal of Emerging Infectious Diseases, para peneliti mengatakan temuan mereka 'sesuai dengan bukti lain penyebaran Covid-19 awal di Eropa'.

Studi tersebut menyebutkan bahwa 'penyebaran virus jangka panjang yang tidak dikenali' mungkin membantu menjelaskan mengapa wabah itu begitu menghancurkan di Italia pada bulan Februari dan Maret 2020.

Penelitian lain menunjukkan bahwa virus itu sudah ada di Prancis, Brasil, dan Amerika Serikat sebelum akhir tahun 2019.

Pada bulan Mei 2020, ilmuwan Prancis mengatakan mereka telah menemukan bukti bahwa seorang pria telah terinfeksi sejak 27 Desember 2019, karena mengira dia terkena flu.

"Pria berusia 42 tahun itu tidak memiliki hubungan yang diketahui dengan China, menunjukkan bahwa penyakit itu sudah menyebar di antara populasi Prancis", kata para peneliti. 

Namun, baru pada 31 Desember 2019 kantor WHO China diberitahu tentang pneumonia misterius yang telah membuat 44 orang jatuh sakit di Wuhan. 

Pada 5 Januari 2020, WHO masih mengatakan bahwa 'tidak ada bukti penularan virus dari manusia ke manusia yang signifikan'. 

Halaman:

Editor: Ianatul Ainiyah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah