dr Faheem Younus: 40 Hari Berlalu, 30-40 Ribu Orang Indonesia Mungkin Telah Meninggal

- 27 Juli 2021, 09:54 WIB
Dr. Faheem Younus, Pakar Penyakit Menular Universitas Maryland, AS sampaikan informasi kematian akibat tidak vaksinasi Covid-19
Dr. Faheem Younus, Pakar Penyakit Menular Universitas Maryland, AS sampaikan informasi kematian akibat tidak vaksinasi Covid-19 //Twitter.com/@FaheemYounus

MALANG TERKINI – Melalui akun twitternya, dr. Faheem Younus, wakil Presiden Universitas Sistem Kedokteran Maryland, menyatakan bahwa kematian disebabkan Covid-19 di AS mencapai lebih 250 orang per hari, 99 persen diantaranya adalah pasien yang belum tervaksin.

Sejak Januari 2021 saya tidak pernah melihat SEORANG pun pasien tervaksin yang meninggal di rumah sakit saya,” tulis dr Younus pada akun Twitter pribadinya @FaheemYounus pada Minggu, 25 Juli 2021.

Sebagai seorang dokter yang berspesialisasi di penyakit menular, Younus gencar mengkampanyekan pentingnya vaksinasi untuk menghadapi Covid-19.

Baca Juga: dr Faheem Younus Bagikan Info Perkembangan COVID-19 di Amerika Serikat  

Setelah sebelumnya India mengalami lonjakan kasus baru dan kematian yang sangat tinggi akibat virus Covid-19 pada bulan April dan Mei 2021 lalu, kali ini Indonesia mengalami hal serupa.

Mulai akhir Juni 2021, angka kasus baru dan korban meninggal akibat Covid-19 di Indonesia terus menanjak grafiknya, dengan rentang angka kasus konfirmasi baru 25 ribu – 50 ribu orang per hari dan ribuan kasus meninggal per hari.

Dari data resmi, Indonesia saat ini baru 44.728.320 orang yang telah menjalani vaksinasi baik dosis pertama maupun kedua jika digabung.

Baca Juga: Profil Faheem Younus, Dokter Asal Amerika yang Sering Membuat Tweet Bahasa Indonesia

Angka tersebut masih jauh dari target 70 persen populasi Indonesia untuk mencapai Herd Immunity yang ideal.

Dalam data WHO, terdapat 12 jenis vaksin Covid-19 yang telah disetujui dan disebarkan yakni produksi Pfizer Biontech, Astra Zeneca (4 vaksin), Serum Institute of India PVT, Janssen, Moderna, Sinopharm, Sinovac, The Gameleya National Center (vaksin Sputnik), dan Bharat Biotech India.

Serta 8 vaksin lain yang masih dalam proses asesmen.

Vaksinasi di Indonesia saat ini masih menggunakan 2 jenis vaksin yakni Sinovac dari Cina dan Astra Zeneca dari Inggris, dan beberapa waktu yang akan datang vaksin Moderna dari Amerika juga akan digunakan.

Baca Juga: Sibuk Tangani Pasien Covid-19 yang Membeludak, dr Eva Sri Diana Bagikan Pesan Haru Anak Perempuannya

Data Dr. Faheem Younus, MD seharusnya menjadi pemicu seluruh warga dunia, khususnya Indonesia yang di beberapa media luar negeri disebut sebagai episentrum baru Covid-19, untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

Cuitan lanjutan Younus juga menyorot perkembangan Covid-19 di Indonesia.

Sudah 40 hari ... hampir 30-40.000 orang Indonesia (melampaui hitungan resmi) mungkin telah meninggal karena COVID sejak itu. Saat ini di 106 infeksi per 100.000. Itu tidak akan hilang dengan berpura-pura.” tulis dr Younus melalui akun Twitter pribadinya @FaheemYounus pada Selasa, 27 Juli 2021.

Baca Juga: Diminta Cuti Anaknya, dr Eva Sri Diana Chaniago: Mama Bukan Pecundang Yang akan Lari dari Medan Juang

Angka tersebut bisa jadi semacam fenomena gunung es, karena masih tingkat pengetesan yang masih rendah.

Pemerintah Indonesia berupaya mempercepat pemberian vaksin Covid-19 yang saat ini berkisar 745 ribu dosis per hari, kemungkinan butuh sekitar 73 hari untuk menambah 10 persen warga tervaksin dari jumlah penduduknya (saat ini 16,4 persen untuk dosis pertama dan 6,6 persen untuk dosis komplit).***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: Twitter @FaheemYounus


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah