Network
Kritikus film Mesir Gamal Abdel-Kader percaya bahwa larangan itu melanggar kebebasan artistik.
"Saya benar-benar menentang pelarangan karya seni apapun karena alasan apapun. Seorang pemirsa memiliki hak untuk memutuskan apa yang harus ditonton dan apa yang tidak boleh ditonton. Otoritas sensor tidak dapat memainkan peran penjaga moralitas dan etika di sini," kata Abdel-Kader yang dikutip dari The New Arab.
Baca Juga: Souvenir Pernikahan Ria Ricis dan Teuku Ryan Banyak yang Penasaran, Yuk Bongkar
Namun demikian, film yang menggambarkan adegan cinta heteroseksual dan homoseksual eksplisit tersedia secara bebas untuk orang Mesir di platform streaming seperti Netflix.
"Kita hidup di era baru ketika membatasi film menjadi hampir mustahil. Semua film tersedia secara online untuk ditonton semua orang di mana saja." Kata Abdel-Kader.
“Apa yang terjadi membuat semua orang bersemangat untuk menonton film yang cukup cepat akan tersedia secara online,” tambahnya.
Baca Juga: Tur Dunia “NCT 127 2nd Tour Neo City: Seoul – The Link”, Ini Tanggal Konser Online dan Offline
Di Mesir, beberapa film film Mesir dan asing yang menampilkan adegan intim antara orang-orang dari jenis kelamin yang sama telah dipotong oleh sensor.
Hampir tiga tahun yang lalu, film pemenang Oscar 'Bohemian Rhapsody' - sebuah film biografi penyanyi, penulis lagu, dan komposer legendaris Inggris Freddie Mercury telah diedit untuk dirilis di Mesir, dengan sensor telah menghapus adegan yang menggambarkan seks gay.
Dialog yang mengacu pada hubungan sesama jenis, bagaimanapun, tampaknya telah berhasil melewati sensor.
