Game Over! Seorang Pria di Korea Utara Dihukum Mati karena Jual Salinan Squid Game

- 25 November 2021, 17:09 WIB
Pria dijatuhi hukuman mati karena menyelundupkan salinan Squid Game ke Korea Utara  Pria dijatuhi hukuman mati karena menyelundupkan salinan Squid Game ke Korea Utara
Pria dijatuhi hukuman mati karena menyelundupkan salinan Squid Game ke Korea Utara Pria dijatuhi hukuman mati karena menyelundupkan salinan Squid Game ke Korea Utara /Pixabay/Chetraruc

 

MALANG TERKINI - Korea Utara telah menghukum mati seorang pria yang menyelundupkan dan menjual salinan serial Netflix "Squid Game". Sebelumnya, pihak berwenang menangkap tujuh siswa sekolah menengah yang menonton acara yang menjadi hit tersebut.

Sebuah sumber menyampaikan pada Radio Free Asia bahwa penyelundup membawa salinan Squid Game ke Korea Utara setelah kembali dari China dan menjual USB flash drive yang berisi seri tersebut.

Hukuman mati yang dijatuhkan pada pria tersebut akan dilaksanakan oleh regu tembak.

Baca Juga: Hellbound Raih Rating Puncak di Netflix Global, Kalahkan Rekor Squid Game

Penegakan hukum di provinsi Hamgyong Utara menjelaskan kepada Layanan Korea RFA bahwa kasus ini bermula pada minggu lalu. 

Seorang siswa sekolah menengah diketahui secara diam-diam membeli USB flash drive yang berisi Squid Game drama Korea Selatan dan menontonnya dengan salah satu teman baiknya di kelas.

Squid Game adalah acara Netflix yang paling banyak ditonton dan menempati peringkat pertama di 94 negara dan ditonton di 142 juta rumah di seluruh dunia hanya dalam waktu satu bulan.

Baca Juga: Squid Game Akan Berlanjut ke Season 2, Kapan Rilis?

Kasus ini juga berkaitan dengan pemerintah menerapkan undang-undang yang baru disahkan tentang “Penghapusan Pemikiran dan Budaya Reaksioner” di Korea Utara. 

Undang-undang tersebut menetapkan hukuman mati sebagai hukuman paling berat bagi pihak yang menonton, menyimpan, atau mendistribusikan media dari negara-negara kapitalis, terutama dari Korea Selatan dan AS.

Pemerintah juga menanggapi kasus ini dengan sangat serius.

Baca Juga: Aktor Tampan China, Tampilan Visualnya dengan Hanfu Semakin Menawan

Seorang penduduk mengatakan bahwa pihak berwenang mulai menjelajahi pasar untuk perangkat penyimpanan memori dan CD video yang berisi media asing. 

Pemerintahan Kim Jong Un memang memiliki aturan-aturan ketat dalam membatasi pengaruh eksternal yang masuk ke Korea Utara.

K-pop dan music pop Amerika dianggap memiliki pengaruh besar yang bisa merusak propaganda Korea Utara.

Baca Juga: Selain Lisa, Tiga Member BLACKPINK Dinyatakan Negatif Covid-19

Adapun laporan yang mengatakan bahwa dunia distopia pertunjukan yang dipertontonkan dalam serial Squid Game beresonansi dengan orang Korea Utara dalam pekerjaan yang penuh resiko dan posisi yang tidak aman.

Pernyataan tersebut sesuai dengan tayangan yang menampilkan orang-orang terpinggirkan diadu demi hadiah uang tunai dan pemain yang kalah dihukum mati.

Selain itu, laporan Washington Post pada Agustus 2019 telah mendokumentasikan bagaimana media Korea Selatan tertentu dianggap berbahaya oleh otoritas Korea Utara karena mendorong warganya untuk melarikan diri. 

Di samping itu, survei terhadap 200 pengungsi Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan, memperlihatkan bahwa 90 persen dari mereka menikmati tayangan dari media asing selama masih tinggal di Korea Utara.

Baca Juga: Kumpulan Soal PAS dan Kunci Jawaban Matematika Kelas 6 SD MI Semester 1 Kemendikbud Terbaru 2021

Survei yang dilakukan oleh Unification Media Group Korea Selatan menunjukkan lebih dari 70 persen pengungsi mengatakan mengakses media asing menjadi lebih berbahaya sejak Kim Jong Un mengambil alih kekuasaan pada 2011.

Duta besar Korea Selatan untuk China mengatakan bahwa Squid Game yang awalnya hanya bisa diakses di Netflix, telah dibajak di sekitar 60 situs streaming di China sehingga memungkinkan orang membuat salinannya. 

Radio Free Asia telah berusaha menghubungi Netflix untuk memberikan komentar, tetapi tidak mendapat tanggapan.***

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Sumber: rfa.org


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah