Network
MALANG TERKINI - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy kembali mengajak pihak Rusia untuk bertemu dan membahas solusi keamanan bagi kedua negara yang sedang bertikai tersebut, setelah sebelumnya ia juga pernah mengajak Presiden Vladimir Putin untuk bertemu di Donbass.
Volodymyr Zelenskiy yang merupakan politisi, aktor dan juga penulis skenario ini, menjadi Presiden di Ukraina sejak tahun 2019 setelah memperoleh kemenangan dalam pemilu di negara itu.
Konflik antara Rusia dan Ukraina sendiri dimulai sejak Presiden Rusia, Putin memerintahkan operasi militer untuk membantu separatis di bagian timur negara itu.
Baca Juga: NATO Nyatakan Tidak Mencari Perang dengan Rusia, Ukraina Tak Dibela?
Sebagaimana dikutip Malang Terkini dari Reuters dengan judul “Meaningfull talks needed to stop Rusia in Ukraine, Zelenskiy Says’ dan dari Pikiran Rakyat dengan judul “Volodymy Zelenskiy ke Presiden Rusia: Kini Saatnya Bertemu”. Presiden terpilih Ukraina tersebut menyerukan agar kembali ada pembicaraan dengan pihak Rusia.
Presiden Zelenskiy meminta agar ada pertemuan lagi antara Ukraina dan Rusia dalam rangka membahas solusi bagi konflik yang sedang terjadi saat ini antara kedua negara tersebut.
Dan Presiden Ukraina tesebut juga berharap dengan adanya pertemuan tersebut, dapat segera mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina
Ia juga menyatakan bahwa "Waktunya telah tiba untuk memulihkan integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina. Jika tidak, kerugian Rusia akan sedemikian rupa sehingga nda perlu beberapa generasi untuk pulih."
Baca Juga: Update Harga Minyak Goreng di Pulau Sumatera Hari Ini, dari Aceh hingga Lampung
Sebagaimana dilaporkan bahwa Rusia kehilangan hampir 500 tentaranya pada 2 Maret 2022, namun media resmi pemerintah Rusia tidak membahas laporan ini lebih lanjut.
Dalam hal ini Zelenskiy mengingatkan kepada pihak Rusia bahwa kerugian akibat konflik berkepanjangan ini tidak hanya dirasakan oleh pihak Ukraina, tetapi juga pihak Rusia.
Zelenskiy menawarkan adanya negosiasi yang jujur antara kedua negara yang sedang konflik tersebut sehingga dapat menemukan jalan keluar terkait perdamaian dan keamanan bagi Rusia dan Ukraina.
Selain itu dalam pidatonya tersebut, Presiden Ukraina juga menjelaskan bahwa pihak rusia telah sengaja memblokir suplai bantuan kemanusiaan ke kota-kota Ukraina, dimana sedang terjadi konflik.
Hal ini menurutnya adalah upaya yang dilakukan secara sengaja oleh Rusia dan merupakan kejahatan perang yang tidak bisa ditoleransi.
Dalam keterangan lebih lanjut mengenai konflik yang terjadi di negaranya tersebut, Zelenskiy juga membahas adanya korban dari masyarakat sipil yang ikut berjatuhan.***
