MALANG TERKINI - Beberapa waktu lalu, Perdana Menteri Malaysia, Ismail Sabri Yakoob sempat mengusulkan bahasa Melayu menjadi bahasa resmi ke-2 (setelah bahasa Inggris) sebagai bahasa resmi ASEAN.
Keinginan menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN itu diutarakan oleh Perdana Menteri Malaysia dengan pertimbangan banyaknya penutur pada berbagai negara.
Selain di Malaysia sendiri, Ismail Sabri Yakoob menyebut jika terdapat beberapa daerah di Indonesia, Thailand Selatan, Singapura, Brunei, Philipina Selatan hingga Kamboja yang juga memakai bahasa Melayu.
"Karena di seluruh ASEAN ada banyak penutur bahasa Melayu, maka tidak ada alasan mengapa kami tidak bisa menjadikan bahasa Melayu sebagai salah satu bahasa resmi ASEAN," kata Ismail Sabri sebagaimana dikutip Malang Terkini dari laman Pikiran Rakyat.
Perdana Menteri Malaysia itu mengatakan jika pihaknya kini tengah berdiskusi dengan negara-negara anggota ASEAN yang pada sebagian wilayahnya juga menggunakan bahasa Melayu sebagai alat komunikasi.
"Saya akan berdiskusi dengan para pemimpin ASEAN lainnya, terutama di negara yang menggunakan bahasa Melayu," kata Ismail Sabri Yakoob.
Belakangan, usulan Perdana Menteri Malaysia itu kembali menuai sorotan dari wargnet Indonesia hingga viral pada berbagai sosial media, terkhusus jejaring Twitter.
Mengutip dari unggahan akun Twitter @Hanif_AF yang saat ini (31 Maret 2022) sedang viral, beberapa warga Malaysia menuangkan sejumlah pengalaman mengejutkan terkait penggunaan bahasa Indonesia di lingkungan keluarganya.