Pernikahan Penuh Tantangan
Tahun 1934 Elizabeth bertemu dengan calon suaminya, Pangeran Philip dari Yunani dan Denmark pada tahun 1934 dan 1937.
Keduanya masih ada ikatan darah karena masih sepupu dalam garis kedua dari silsilah Raja Christian IX dari Denmark dan sepupu ketiga dalam garis Ratu Victoria.
Pertunangan keduanya diumumkan secara resmi pada tanggal 9 Juli 1947 namun diiringi dengan berbagai kontroversi.
Dianggap banyak pihak bahwa Philip tidak memiliki dasar keuangan yang memadai dan adalah seorang kelahiran asing bahkan disebut ia sebagai seorang pangeran tanpa rumah atau kerajaan.
Namun mereka berdua tetap pada pendiriannya, Elizabeth dan Philip ingin terus melangsungkan hubungannya ke jenjang pernikahan.
Akhirnya ebelum pernikahan dilangsungkan, demi Elizabeth, Philip pun menanggalkan gelar Yunani dan Denmark yang disandangnya.
Ia bahkan rela pindah agama dari Ortodoks Yunani menjadi Anglikan dan bersedia mengganti gelarnya menjadi Letnan Philip Mountbatten.
Gelar itu diadopsi dari nama keluarga Inggris pihak ibunya bahkan sebelum pernikahan berlangsung, Philip terlebih dahulu dinobatkan menjadi Adipati Edinburgh bergelar His Royal Highness (Yang Mulia).
Penobatan Menjadi Ratu Elizabeth II
Pada tahun 1951, kesehatan Raja George VI menurun dan wafat pada 6 Februari 1952, Martin Charteris meminta Elizabeth agar memilih nama penyandang kekuasaan yang ingin dipakainya.